25 C
Makassar
Friday, December 27, 2024
HomeRagamBerikut Efek jika Anda Kurang Minum Air

Berikut Efek jika Anda Kurang Minum Air

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Tubuh manusia terdiri dari 70% cairan, sehingga kebutuhan air bagi tubuh lebih besar dibanding porsi makanan.

Dari beberapa sumber menyebutkan, manusia setidaknya membutuhkan air minimal 2 liter dalam sehari, agar tidak mnegalami dehidrasi atau kekurangan cairan, yang tentunya akan berdampak buruk bagi tubuh.

Kekurangan air juga dapat menimbulkan stres. Baik kondisi stres yang menyebabkan dehidrasi atau dehidrasi yang memicu stres, keduanya berputar terus seperti lingkaran setan.

Dilansir dari hellosehat.com, munculnya stres bermula dari reaksi kelenjar adrenal yang berada di atas organ ginjal. Kelenjar tersebut memproduksi hormon stres yaitu kortisol. Pada dasarnya hal tersebut normal, sebab hormon tersebut membuat seseorang menjadi lebih waspada untuk menghadapi stres.

Akan tetapi, Anda akan merasakan tanda-tanda seperti peningkatan detak jantung dan napas yang menjadi lebih berat atau ngos-ngosan. Kedua proses ini tanpa disadari akan meningkatkan volume air yang keluar dari tubuh.

Tingginya hormon kortisol juga berarti ada gangguan hormon lain seperti aldosteron. Hormon tersebut berperan dalam mengatur kadar elekrtrolit. Ketika kadar aldosteron menurun, maka tubuh kehilangan kemampuan menjaga keseimbangan elektrolit dan akhirnya tubuh mengalami dehidrasi.

Sedangkan dehidrasi akan menyebabkan tanda stres yang parah. Ini karena saat tubuh mengalami dehidrasi, proses sirkulasi juga akan terhambat. Akibatnya oksigen yang dibawa ke otak dan bagian tubuh lainnya menjadi lebih sedikit. Itu sebabnya gangguan mood ringan dan kesulitan konsentrasi dapat terjadi sejak tubuh mengalami dehidrasi ringan.

Keduanya, baik dehidrasi maupun stres, memiliki gejala yang sama seperti peningkatan denyut jantung, lemas, sakit kepala, dan mual. Di saat yang bersamaan dehidrasi menyebabkan otak dan tubuh tidak dapat bekerja optimal untuk menghilangkan stres. Mengalami stres yang berkepanjangan juga erat kaitannya dengan pola konsumsi air yang lebih sedikit (jadi jarang minum) hingga gangguan kelelahan adrenal dan depresi.

Penulis: Rahmi Djafar

spot_img
spot_img

Headline

spot_img