MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Shamma Al Mazrui adalah Menteri cantik dari Arab Saudi ini sedang menjadi topik hangat yang dibicarakan oleh banyak kalangan. Pasalnya, diusianya yang baru 22 tahun, ia berhasil menduduki jabatan Menteri di Uni Emirat Arab. Hal ini membuat dia masuk dalam Guinness Book of World Records 2018.
Meski sebelumnya beberapa menteri muda seperti Sebastian Kurz, Menteri Luar Negeri Austria yang usianya 27 tahun, dan Aida Hadzialic yang menjadi Menteri Pendidikan Swedia pada usia 26 tahun. Tapi sekarang julukan tersebut jatuh ke tangan Shamma.
Berikut beberapa fakta mengenai Shamma yang dilansirn timeline tentang kuliah dapat menjadi inspirasi kamu anak muda untuk tidak berhenti mencapai impianmu
1. Berprestasi di Universitas Oxford
Shamma memang besar di Abu Dhabi, selain menjadi lulusan dari sarjana Ekonomi New York City University Abu Dhabis, Shamma melanjutkan sekolahnya di Oxford, London di ilmu politik. Ia juga meraih beasiswa Rhodes untuk bidang pemimpin muda aktif dan perempuan pertama yang mendapatkannya.
Ada banyak juga posisi yang ia duduki, seperti Direktur komunikasi dan Hubungan Luar Negeri, Kantor Riset Oxford kawasan Teluk dan Jazirah Arab.
2. Fokus pada generasi muda
Shamma sudah memiliki jiwa kepemimpinan sepertinya sejak ia kecil. Di Arab ia memfokuskan dirinya terhadap hal-hal kepemudaan. Ia suka mencari dan berusaha menyelesaikan permasalahan yang sering melanda pada generasi muda di negaranya. Hal itu membuat dirinya sekarang memiliki tugas utama di UEA adalah menetapkan dan membangun strategi kepemudaan.
3. Meraih beragam penghargaan
Sejak tahun 2015, Shamma telah meraih beberapa penghargaan. Saat bertugas di San Fransisco, Amerika Serikat, ia meraih penghargaan Distinction Award Mansour bin zaid Al Nahyan. Selain itu pada tahun yang sama ia meraih Coutts Future Leader Award.
4. Aktif hingga PBB
Kiprahnya pada dunia politik bisa juga kita lihat di mana-mana. Mulai dari reksadana di Arab sampai menjadi perwakilan UEA di PBB. Selain itu ia juga sangat aktif sebagai pengamat politik global, kedutaan besar, sekaligus berperan di kantor Perdana Menteri lembaga penelitian pengembangan pemuda.
5. Menjadi menteri pada usia 22 tahun
Tidak heran jika akhirnya ia memiliki julukan menteri termuda di dunia. Kerja kerasnya dari awal membawa hasil yang besar. Salah satunya adalah menduduki posisi penting di UEA pada usia muda, 22 tahun.
Bagaimana, kamu terinspirasi kan dengan Shamma? Dia bisa mencapai titik poin sekarang ini dengan usaha dan kerja keras. Selain itu, dia terus mengembangkan dirinya dengan aktif ikut segala aktifitas yang membuat dia jadi ahli di bidangnya.
Nah, kamu jangan pernah berhenti berkarya dibidang yang kamu senangi agar bisa menjadi ahli dibidang kalian.