32 C
Makassar
Thursday, April 25, 2024
HomeMetropolisBiaya Pengobatan di RS Tinggi, Rachmat Latief Beri Solusi Alternatif

Biaya Pengobatan di RS Tinggi, Rachmat Latief Beri Solusi Alternatif

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sejumlah penyakit kini makin sering menyerang masyarakat yang memiliki pola hidup kurang sehat, khususnya bagi orang-orang yang sudah lanjut usia.

Penyakit-penyakit kritis seperti Serangan Jantung, Kanker, Stroke, dan Gagal Ginjal merupakan jenis penyakit yang ditakuti oleh masyarakat.

Selain metode penyembuhan yang sulit, biaya pengobatan di rumah sakit juga sangat mahal. Sementara akses perlindungan kesehatan masih sangat jarang yang bisa dijangkau masyarakat.

Hal itu dibenarkan oleh salah satu dokter spesialis organ dalam Rumah Sakit Awal Bross Makassar, Rachmat Latief.

“Sekarang ini banyak sekali penyakit yang mengintai masyarakat. Bukan cuma orang tua, anak muda juga tidak bisa mengelak dari serangan penyakit,” ujarnya, Senin (20/1/2020) di Ballroom Losari A Hotel Four Points.

“Jangan pikir penyakit Jantung, Stroke, Kanker, itu cuma bagiannya orang tua saja ya. Banyak anak muda umur 20 tahun sudah kena penyakit tersebut,” lanjutnya, saat mengisi materi dalam agenda launching PROTop dan PROTop Syariah.

“Sekarang ini banyak orang salah kaprah. Mereka kebanyakan tidak menyadari bahwa hal-hal kecil itu bisa berdampak fatal untuk kesehatan. Padahal biaya pengobatan mahal.”

BACA: Dewan Sulsel Minta Rumah Sakit Terapkan Bentuk Pelayanan Digitalisasi

“Jangan sampai karena sakit kepala, periksa di rumah sakit, setelah diperiksa ternyata diagnosa kanker, terus tidak punya biaya, akhirnya makin sakit. Belum lagi biaya meninggal dunia, dan sebagainya,” kelakarnya.

Lebih jauh mantan kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan itu mengatakan bahwa Sulsel menduduki peringkat yang cukup tinggi dalam kasus penyakit Jantung, Stroke, dan Kanker.

BACA: DPRD Sulsel Usul Bangun Kapal Rumah Sakit untuk Pulau Terpencil

Bahkan Sulawesi Selatan hanya memiliki selisih beberapa digit saja dari Indonesia pada tiga penyakit kritis di atas. Dengan begitu, Rachmat Latief menyarankan agar masyarakat menginvestasikan kesehatannya.

“Jadi jangan tunggu sampai sakit baru bingung. Dari sekarang sebaiknya investasikan kesehatan anda. Kan banyak asuransi kesehatan yang menawarkan fasilitas, seperti PROTop ini,” ujarnya.

“Memang sekarang belum terasa, tapi nanti pada saat sakit pasti dirasakan manfaatnya. Jangan sampai anda cuma sakit kepala lantas kemudian jadi penyakit miskin, itu kan bahaya,” jelasnya.

spot_img

Headline

Populer

spot_img