30 C
Makassar
Thursday, April 18, 2024
HomeDaerahBNN Pusat Bawa Barang Bukti 89 Kg Sabu Beserta Terduga Pengedar

BNN Pusat Bawa Barang Bukti 89 Kg Sabu Beserta Terduga Pengedar

PenulisYusnadi
- Advertisement -

WATAMPONE, SULSELEKSPRES.COM – Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penangkapan bandar sabu di Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, tepatnya di simpang empat tak jauh dari Kantor Bea Cukai Bone Pada Minggu (18/4/2021) sekira pukul 03.00 Wita.

Sebanyak 7 karung atau seberat 89 kilogram disita oleh Tim gabungan ini.

“Hanya dua orang diamankan. Laki-laki semua, termasuk yang meninggal dunia,” kata Kepala BNNK Bone, AKBP Ismail Husein, Senin (19/4/2021).

Perwira berpangkat dua bunga melati ini menyampaikan, satu pelaku yang meninggal dunia telah dibawa oleh pihak keluarga pada Minggu (18/4) sore ke rumah duka di Kabupaten Sidrap. Sedangkan, 1 pelaku yang tidak tahu identitasnya langsung dibawa oleh tim BNN Pusat.

“Yang satu laki-laki itu, saya tidak tahu identitasnya. Karena dia dibawa langsung BNN bersama barang bukti diduga sabu seberat 89 kilogram,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ismail mengatakan pihaknya hanya dititipkan barang bukti mobil yang digunakan pelaku untuk mengangkut sabu. Selain itu, juga pihaknya membantu mengurus jenazah pelaku yang meninggal dunia untuk diserahkan kepada keluarga.

Ismail mengatakan penangkapan tersebut melibatkan BNN pusat. Sementara dari Pihak BNN Pusat yang coba dikonfirmasi mengatakan belum bisa memberi keterangan lantaran kasus tersebut masih dalam tahap pengembangan.

“Jangan dulu wawancara dan ambil gambar, ini masih dalam pengembangan,” kata seorang petugas BNN.

Sebelumnya, penangkapan pelaku yang membawa sabu 89 Kg berlangsung dramatis. Dimana, lokasi penangkapan di Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur.

Sebelum penangkapan, mobil petugas sudah menunggu di depan pintu masuk Pelabuhan Bajoe. Ada pula mengikuti mobil pelaku dari belakang. Petugas yang menggunakan mobil Kijang Inova dari arah pintu masuk Pelabuhan Bajoe mengadang mobil pickup pelaku yang ingin masuk ke Pelabuhan Bajoe dengan saling bertabrakan.

Saat penangkapan terdengar lebih 20 kali tembakan. Warga yang menyaksikan diminta untuk masuk ke dalam rumah. Terduga bandar Sabu Internasional, Houston Jumadi Amrullah (26) warga Sidrap tapi kini menetap di rumah istrinya di Kota Parepare ditembak mati pasukan gabungan BNN, Mabes Polri dan Bea Cukai di Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur pada Minggu, (18/04/2021) dinihari.

Modus pelaku dalam menjalankan aksinya membawa 7 karung sabu disimpan di mobil kemudian ditutupi sayur-sayuran.

“Saya melihat polisi mengambil 7 karung barang bukti dari mobil. Polisi berpakaian sipil mengatakan kalau itu sabu-sabu. Sementara pelaku ada tiga, satu ditangkap pas lompat dari mobil, satunya lagi lari ke belakang kantor Bea Cukai itu ditembak mati. Saya juga melihat ada perempuan diatas mobil pick up itu tapi dia tidak lari,” kata salah seorang saksi, Ardian.

Adrian menambahkan, dia mendengar bunyi tembakan lebih 20 kali pada saat penangkapan serta benturan keras.

Saksi mata lain, Kahar (20) yang ditemui di lokasi membeberkan, seorang pelaku ditemukan petugas bersembunyi di kandang ternak kambing miliknya. “Saya sementara memasak, kemudian terdengar ada ribut-ribut di bawah rumah tepat di dalam kandang kambing. Pas turun mengecek senjata meledak empat kali dan seorang pria mengalami luka pada dua kakinya ditarik sama polisi keluar dari kandang,” kata, Kahar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun pelaku dibuntuti petugas sejak meninggalkan pelabuhan Parepare menuju ke Pelabuhan Bajoe Bone dengan tujuan menyeberang ke Sulawesi Tenggara.

Humas BNN Provinsi Sulawesi Selatan, Andis Suryandis yang dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan tersebut.

“Data belum ada masih dalam tahap pengembangan, saya juga menunju petunjuk dari Pak Kepala BNNP,” katanya.

Pantauan sulselekspres.com, keluarga almarhum Houstan Jumadi Amrullah telah datang untuk mengambil jenazah keluarganya.

Kerabat korban, Rusman yang ditemui di RS M Yasin Bone menuturkan pihak keluarga tidak meyangka bahwa yang ditembak BNN adalah ponakannya. Sebab, kemarin Houstan masih buka puasa istrinya dan dirinya.

Rusman baru mengetahui keluarganya meninggal dunia setelah ditelepon oleh pihak BNN.

“BNN menelepon bahwa keluarga sedang kritis. Tiga menit kemudian menelepon lagi menyampaikan meninggal dunia,” ucapnya.

Jasad almarhum rencananya dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Sidrap.

spot_img

Headline

Populer

spot_img