32 C
Makassar
Thursday, April 25, 2024
HomeHeadlineCara dan Persiapan Obat untuk Isolasi Mandiri Bagi Pasien Covid-19

Cara dan Persiapan Obat untuk Isolasi Mandiri Bagi Pasien Covid-19

Penulis(*)
- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Sejumlah rumah sakit mulai kewalahan menampung pasien Covid-19. Bahkan beberapa daerah sudah meminta warga yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala untuk melakukan isolasi mandiri.

Sebelum memutuskan melakukan isolasi mandiri, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dan dipersiapkan.

Pasien dengan usia dibawah 60 tahun, tidak merokok, tidak obesitas, serta tidak memiliki penyakit lain seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, penyakit paru-paru kronis, kanker, penyakit ginjal kronis, serta imunosupresi memang disarankan melakukan isolasi diri sendiri.

Jika memutuskan melakukan isolasi mandiri, ada beberapa hal penting untuk diperhatikan. Seperti rutin mengkonsumsi vitamin dan obat-obatan selama masa karantina minimal 14 hari.

Dikutip dari Kompas yang melansir dari Pedoman Tata Laksana Covid-19 Edisi 3 yang disusun gabungan perhimpunan dokter Indonesia, ada sejumlah vitamin yang direkomendasikan untuk pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan.

Daftar obat dan vitamin Pasien Covid-19 tanpa gejala

Vitamin C dengan pilihan:

– Tablet vitamin C non acidic 500 mg per 6-8 jam sekali (untuk 14 hari).

– Tablet hisap vitamin C 500 mg per 12 jam sekali (selama 30 hari).

– Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet per hari (selama 30 hari).

– Dianjurkan multivitamin yang mengandung C, B, E, Zink.

Vitamin D:

– Suplemen: 400 IU – 1000 UI/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)

– Obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)

– Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM dapat dipertimbangkan untuk diberikan namun dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi klinis pasien.

– Obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan dapat diberikan.

Selain itu, pasien tanpa gejala dianjurkan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker jika keluar kamar atau berinteraksi dengan keluarga, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, jaga jarak dengan keluarga, serta berjemur matahari minimal 10-15 menit per harinya (sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore).

Selama menjalani isolasi mandiri, kondisi pasien tanpa gejala dipantau oleh petugas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui telepon.

Pasien dengan gejala ringan

Vitamin C (untuk 14 hari) dengan pilihan:

– Tablet vitamin C non acidic 500 mg per 6-8 jam sekali (untuk 14 hari).

– Tablet hisap vitamin C 500 mg per 12 jam sekali (selama 30 hari).

– Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet per hari (selama 30 hari).

– Dianjurkan multivitamin yang mengandung C, B, E, Zink.

Vitamin D:

– Suplemen 400-1000 IU per hari.

– Obat 1000-5000 IU per hari.

– Azitromisin 1 x 500 mg per hari selama 5 hari.

Antivirus:

– Oseltamivir (Tamiflu) 75 mg per 12 jam diminum selama 5-7 hari, terutama jika diduga ada infeksi influenza.

– Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg per 12 jam pada hari pertama dan selanjutnya 2 x 600 mg pada hari ke 2-5.

– Pengobatan simtomatis seperti parasetamol bila demam.

– Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang teregistrasi di BPOM dapat dipertimbangkan untuk diberikan namun dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi klinis pasien.

– Pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada.

Sama seperti pasien tanpa gejala, pasien yang dengan gejala ringan juga dianjurkan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker jika keluar kamar atau berinteraksi dengan keluarga, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, jaga jarak dengan keluarga, serta berjemur matahari minimal 10-15 menit per harinya (sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore).

Jika gejala lebih dari 10 hari maka isolasi dilanjutkan hingga gejala hilang ditambah dengan 3 hari bebas gejala.

Pada pasien dengan gejala ringan, petugas FKTP diharapkan proaktif melakukan pemantauan kondisi pasien.

Setelah melewati masa isolasi, pasien akan kontrol ke FKTP terdekat.

(*)

spot_img

Headline

Populer

spot_img