Danny Pomanto, Antara Prestasi BUlo dan Kasus BUloa

MAKASSAR – BUlo dan BUloa menjadi dua kata yang sangat akrab dengan Wali Kota Makassar, Ramdhan ‘Danny’ Pomanto selama kurang lebih Tiga tahun memimpin Kota Daeng.

BUlo merupakan program inovasi luar biasa dari kepala daerah berlatar belakang arsitektur tersebut. Sedangkan kata BUlou adalah nama Kelurahan di Kota Makassar dimana lokasi ini terdapat dugaan korupsi penyewaan lahan negara berupa hutan bakau. Adapun nama Danny kerap dikaitkan dalam kasus yang telah menjerat bawahannya Muh. Sabri, Asisten 1 Bidang Pemerintahan.

Pro kontra terus mewarnai kepemimpinan orang nomor satu di Kota Makassar ini. Danny dipuji dengan prestasinya, dengan kepiawaiannya membuat terobosan. Namun cibiran ditengah banyaknya pujian juga ikut mewarnai, salah satunya soal kasus korupsi lahan negara di ‘Buloa’

Sabtu, 26 Agustus hari ini, Danny meluncurkan inovasi aplikasi Pacarita (Panen Cabai Lorong Kita) di Lantebung, Barombong. Produk tekhnologi dalam rangka memaksimalkan penyebaran informasi tentang teknis budi daya cabai dan informasi produksi, sekaligus untuk pembinaan petani.

Memantau dan memberikan pembinaan kepada petani cabai di Ibu Kota Provinsi ini merupakan sebuah terobosan baru. Sebuah inovasi yang patut diacungi jempol.

“Luar biasa, bagaimana tanaman cabai bisa dimonitoring melalui teknologi. Ini bukti SKPD kota Makassar secara cepat telah men-smart city-kan kota Makassar ini,” kata Danny dalam seremonial peluncuran aplikasi tersebut.

Adapun awal kemunculan nama Danny saat dirinya diperiksa sebagai saksi oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Sulselbar Selasa (30/5) lalu. Dia diperiksa selama dua jam lebih secara tertutup.

Pemberitaan media terkait penyebutan nama Danny oleh Sabri sempat membuat heboh. Kendatipun kemudian Sabri secara terbuka dan tegas membantah telah menyebut nama Danny.

Selanjutnya…

ACC Minta Jaksa Usut Keterlibatan Oknum Pejabat