MAKASSAR – Kesamaan tujuan untuk menumbangkan petahana Ramdhan ‘Danny’ Pomanto di Pilwali Makassar, coba dibangun beberapa figur.
Komunikasi terus dibangun sejumlah figur ini untuk mencari kesamaan persepsi demi terwujudnya koalisi perlawanan. Beberapa figur yang sudah melakukan komunikasi dan bergabung dalam koalisi penantang Danny ini, seperti Ketua Golkar Makassar Farouk M Betta, Ketua Nasdem Makassar Rahmatika Dewi, dan Wakil Wali Kota Syamsu Rizal. Termasuk Ceo PSM Munafri Arifuddin juga disebut-sebut bergabung dalam koalisi ini.
Selain koalisi figur, turut bergabung PBB yang memberikan sinyal kuat perlawanan. PBB dalam beberapa kesempatan memang seringkali mengungkap kekecewannya sebagai partai pengusung Danny di Pilwali lalu yang diabaikan.
“Ini pesan tanda bahaya. Pesan alarm makin berbunyi kencang untuk incumbent. Pasangan teman berjuangnya saja (Deng Ical) sudah bergabung,” kata Wakil Ketua Bappilu Makassar, Samsuddin Kadir yang juga legislator DPRD Makassar ini, (30/8).
Syamsuddin mengisyaratkan kalau koalisi perlawanan ini akan terus bertambah. “Saya yakin tokoh-tokoh lain akan segera bergabung,” katanya.
Dalam setiap pertemuan, para figur penantang ini selalu melakukan sesi foto bersama dengan simbol salam perlawanan. Dimana perlawanan terhadap petahana ini dilambangkan dengan simbol dua tangan dikepalkan lalu disilangkan didada.
Aru dan Cicu sapaan Rahmatika Dewi sendiri sudah memastikan koalisi Golkar-Nasdem akan terwujud di pilwali mendatang. Selain karena keinginan sama melawan petahana, koalisi ini juga merupakan turunan dari koalisi pusat.
“Turunan dari pusat. Makanya di Makassar juga akan terbentuk,” ujar Aru.
Cicupun mengakui kalau partainya akan bergabung bersama Golkar. Nasdem dan Danny Pomanto diketahui dalam beberapa kesempatan terlibat fiksi. Hal ini ditenggarai sebagai salah satu penyebab Nasdem mengambil jalan untuk melawan Danny.
Apalagi, Cicu diketahui merupakan ponakan dari mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS). Ilham yang pada pilwali lalu terjun langsung membantu pemenangan Danny disebut-sebut sudah tidak sejalan lagi. Ini terlihat pada beberapa kesempatan dimana loyalis IAS secara terbuka menyerang Danny.
Koalisi figur penantang Danny ini tentu menjadi sebuah ancaman besar. Jika solid hingga pilkada, akan menjadi jalan terjal Danny menduduki kursi wali kota untuk periode keduanya.
Meskipun demikian, Danny sendiri bukan tanpa benteng pertahanan. Dia juga berhasil merangkul tokoh-tokoh dan partai politik untuk membantu pemenangannya.
Kekuatan Pertahanan Danny
Selanjutnya…
