GOWA, SULSELEKSPRES.COM — Tim Penggerak PKK Kecamatan Manuju bersama Puskesmas Manuju menyuguhkan inovasi dalam bentuk kudapan yakni puding kelor pelangi berbahan dasar daun kelor, buah labu dan buah naga.
Inovasi panganan berbahan lokal ini diperlihatkan kepada Tim Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa di Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju, Senin (8/5/2023).
Petugas promosi kesehatan Puskesmas Manuju, Heni Olivia menuturkan, inovasi panganan puding kelor pelangi ini ditujukan kepada Balita dan ibu hamil, dimana takaran gula dan santan pada komposisinya sudah di minimalkan sesuai dengan takaran gizinya.
“Inovasi puding kelor pelangi ini kita tujukan kepada Balita, kemudian jika ingin ditujukan kepada ibu hamil sebenarnya bisa juga tapi takaran gulanya kita tambahkan dan takaran santannya juga kita tambahkan. Sementara untuk kandungan gula bagi Balita itu kita kurangi,” kata Heni.
Pihaknya kerap kali melakukan demo pembuatan puding kelor pelangi sekaligus mensosialisasikan pentingnya mengkonsumsi panganan berbahan lokal dengan nilai gizi yang tinggi.
“Kami gencar melakukan demo masak pembuatan puding kelor pelangi ini juga sekaligus memberikan sosialisasi pentingnya mengolah panganan bagi Balita dan ibu hamil dari bahan dasar lokal yang mudah dan murah. Sejauh ini kami pernah melakukan disalah satu posyandu dengan melakukan pemberdayaan bagaimana kita mengolah Sumber Daya Alam di Manuju ini, karena terkenal dengan banyaknya daun kelor dan sayur di wilayah manuju kita dapat memberikan pemberdayaan dalam hal seperti demonstrasi terkait pembuatan puding daun kelor baik itu puding daun kelor biasa maupun yang menggunakan fla,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Manuju, Nursiah menuturkan, inovasi panganan berupa puding kelor pelangi ini kolaborasi Puskesmas Manuju bersama Tim Penggerak PKK Kecamatan Manuju.
Sejauh ini TP PKK Manuju mendukung penuh hadirnya inovasi tersebut, mengingat bahan yang diperoleh cukup mudah bahkan tersedia hampir diseluruh desa di Kecamatan Manuju.
“Kami Tim Penggerak PKK Kecamatan Manuju mendukung adanya inovasi ini. Saya bersama jajaran PKK Kecamatan turun langsung memberikan contoh apa saja bahan-bahan yang digunakan dan juga seperti apa takaran pada komposisi yang seharusnya,” kata Nursiah.
Dengan inovasi panganan berupa puding kelor pelangi ini diharapkan mampu menekan penurunan angka stunting di Kecamatan Manuju.
Di sela-sela demo masak pembuatan puding kelor pelangi ini, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Mussadiyah Rauf terkesan dengan inovasi tersebut, kata Mussadiyah kandungan gizi dan takaran dalam puding kelor pelangi sudah sesuai. Sehingga sangat mudah untuk ditiru oleh masyarakat.
“Ini salah satu inovasi dari Kecamatan Manuju yaitu puding kelor pelangi, bahannya sudah diperlihatkan tadi yaitu daun kelor, labu, dan juga buah naga, bahan tambahannya menggunakan susu. Dengan kandungan gizi dan komposisi yang mudah dan murah untuk diperoleh, saya yakin bisa ditiru oleh seluruh masyarakat Manuju, baik yang memiliki Balita dan juga ibu hamil,” kata Mussadiyah.
Istri Wakil Bupati Gowa ini berharap, dengan hadirnya inovasi puding kelor pelangi ini menambah referensi dan kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan lokal dan juga makanan tambahan.
Untuk diketahui, ada banyak kandungan pada puding kelor pelangi. Diantaranya vitamin, karbohidrat yang berasal dari tiga bahan yakni dari buah naga, daun kelor, dan labu itu sendiri.(AF)