MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sempat gagal mengelola dana hibah pariwisata tahun lalu, DPRD Kota Makassar berharap Pemkot Makassar tetap berjuang untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat tersebut.
Apalagi pada 2020 lalu, tidak sedikit pelaku industri yang menggantungkan hidupnya melalui bantuan tersebut.
Pada tahun 2021, Kememparekraf mengalokasikan anggaran untuk membantu industri dan di tengah pandemi Covid-19. Untuk tahun ini mencapai Rp3,7 triliun.
Anggaran ini sementara diusul dan menunggu persetujuan dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Wakil Ketua DPRD Makassar, Andi Suhada, menyebut kegagalan Pemkot Makassar mengelola dana hibah tahun lalu menjadi catatan buruk. Sebab, anggaran telah diberikan, tetapi tidak kunjung dicairkan kepada pelaku industri pariwisata.
Biar begitu, dia berharap Pemkot Makassar bisa mendapat bantuan dana hibah pariwisata. Anggaran yang dialokasikan jumlah lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp3,3 triliun.
“Kita berharap pemerintah kota bisa melobi pihak kementerian agar dana itu diberikan lagi kepada kita agar bisa menghidupkan lagi pelaku industri pariwisata yang ada di Kota Makassar,” kata Suhada, Minggu (6/6/2021).
Anggota Komisi B DPRD Makassar, Mario David, berharap pemerintah pusat tetap mempertimbangkan Makassar sebagai penerima dana hibah.
“Harapan kita, pemerintah pusat tidak menghukum kita dan Kota Makassar pada 2021 tetap mendapatkan pembagian dana hibah pariwisata,” beber dia.
“Kita tidak ingin kesalahan itu berulang lagi tahun ini, karena masalah kecil yang sifatnya tidak boleh kita anggap enteng. Jadi kita perbaiki lagi, supaya dana hibah ini bisa tersalurkan dengan baik,” imbuhnya.
