27 C
Makassar
Friday, March 29, 2024
HomeParlemanDewan Makassar Dukung Program Liposos

Dewan Makassar Dukung Program Liposos

PenulisWidyawan
- Advertisement -
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Makassar, Abdul Wahab Tahir, turut mendukung program Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) yang digagas oleh Dinas Sosial (Dinsos) kota Makassar.

Menurut ketua Komisi D (Bidang Kesra dan Pendidikan) DPRD kota Makassar tersebut, kehadiran Liposos dinilai efektif untuk membina dan mendidik anak jalanan (Anjal), juga Gelandangan dan Pengemis (Gepeng).

Menurut Wahab, pihaknya akan memperjuangkan upaya pembangunan Liposos di kota Makassar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021 mendatang.

“Kita akan memperjuangkan itu untuk APBD 2021 nanti. Kita butuh sesuatu yang lebih efektif,” ujar legislator dari fraksi Partai Golkar tersebut, Sabtu (31/10/2020).

Lebih lanjut Wahab mengatakan, persoalan Anjal dan Gepeng merupakan persoalan lama yang sudah menjamur dan sulit untuk diatasi. Dengan begitu, ia menilai dibutuhkan strategi inovatif yang kebih humanis untuk menuntaskan persoalan tersebut.

“Penangannya tidak bisa seperti sekarang, yang hanya melakukan penjaringan saja. Harus ada tindak lanjutnya supaya tidak lagi menjadi gepeng setelah terjaring petugas,” jelas Wahab.

Wahab juga menilai Liposos bukan sekadar tempat menampung Anjal dan Gepeng semata, tetapi juga menjadi tempat untuk mengasah kreatifitas dan kemampuan mereka setelah dijaring oleh petugas.

“Di sana dibuatkan tempat khusus untuk diberikan pelatihan. Jadi mereka bisa punya keterampilan setelah keluar nanti. Metode ini efektif untuk menekan keberadaan anjal dan gepeng,” terang Wahab.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) kota Makassar, Mukhtar Tahir, mengakui bahwa penanganan Anjal dan Gepeng bukan perkara mudah. Tetlebih lagi, tidak ada tempat pembinaan lebih lanjut setelah mereka terjaring.

Dengan begitu, keberadaan Liposos dianggap sangat vital, sebab pasca penjaringan di lapangan, Anjal dan Gepeng bisa didik dengan baik, tidak dilepaskan begitu saja setelah diberi peringatan.

“Kita butuh Liposos untuk menampung mereka lalu diberikan pembinaan sampai betul-betul bisa dilepas. Sehingga ketika dia keluar, nantinya bisa berkontribusi untuk masyarakat dan tidak turun lagi turun ke jalan,” jelas Mukhtar.

Menurut Mukhtar, lokasi yang dibutuhkan untuk Liposos hanya butuh area seluas empat hektar saja. Di dalamnya, nanti akan ada sejumlah fasilitas, mulai dari peralatan pelatihan, tempat wisata, sampai tempat karantina.

Sementara anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan Liposos sendiri diprediksi mencapai angka 12 miliar rupiah. Sehingga, pihaknya berencana mengusulkan pembangunan Liposos pada APBD Pokok 2021 nanti.

“Dahulu sudah diusulkan. Anggarannya Rp12 miliar. Tetapi ditolak. Lokasinya di kecamatan yang kosong, yang bisa kita pakai. Kemarin ada di Untia. Kalau di situ bisa kita pakai sekitar empat hektar. Jadi kita akan usulkan lagi di APBD pokok 2021 mendatang,” tutupnya.

Penulis : Widyawan Setiadi

spot_img

Headline

Populer