MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggota DPRD Sulsel, Haidar Majid menggelar Sosialisasi nilai-nilai kebangsaan dengan tema kesehatan.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Dr.dr. Muji Iswanty,S.H.,M.H.,Sp.KK.,M.Kes.,C.Med. dengan memaparkan empat pilar kebangsaan diantaranya, Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan republik Indonesia, dan bhinneka tunggal Ika
Pada kesempatan sosialisasi kebangsaan Muji Iswanty mengatakan, pemantapan nilai kebangsaan memiliki peran yang sangat penting
dalam mendorong dan memotivasi tumbuhnya kesadaran kebangsaan Pelayanan kesehatan.
“Sangat penting pemimpin bidang kesehatan yang
berwawasan kebangsaan, memiliki jiwa bersih, dan jiwa nasionalisme yang kuat serta mengutamakan kepentingan negara dan bangsa diatas kepentingan
pribadi dan golongan,” katanya.
Menurut Muji Iswanty peningkatan kompetensi dan kapabilitas sangat penting untuk menghasilkan pemimpin yang kuat, visioner, berkarakter, memiliki wawasan luas, dan excellent agar mampu mengemban amanah mulia dalam mengelola program kesehatan nasional demi
kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Dimasa Pandemi terjadi krisis program orientasi nilai-nilai luhur bangsa sedang melanda masyarakat sehingga penting untuk memantapkan nilai kebangsaan,” ucapnya.
Oleh karena itu pelayanan kesehatan berperan penting dalam melayani dan menyejahterakan masyarakat, serta mensosialisasikan nilai kebangsaan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan Makmur dalam keadaan saat ini karena suatu bangsa dituntut untuk menunjukkan nilai-nilai
terbaik dari ideologi kebangsaan untuk
dapat mengatasi tantangan pandemi covid 19.
“Keadaan ini mengandung semua nilai- nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila, yaitu efektivitas pemerintahan yang berpadu dengan
kepercayaan dan kepatuhan rakyat terhadap semua ketentuan yang diterbitkan pemerintah, serta kesadaran pada masyarakat untuk menghubungkan kepentingan perorangan dengan kepentingan
masyarakat, yakni dengan menjauhi sikap egosentris yang hanya memikirkan diri sendiri,” jelasnya.
Lanjutnya, hal tersebut dapat diimplementasikan
dengan keputusan tetap berada di rumah, tidak bepergian, dan menghindari kerumunan, ini merupakan nilai-nilai lainnya yang merupakan
cerminan dalam kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila adalah gotong royong atau kebersamaan.
Pada gilirannya nanti, perwujudan dari nilai-nilai
yang terkandung dalam kearifan lokal bukan
saja menunjukkan keberhasilan melaksanakan gotong royong, tetapi juga dalam
penyelenggaraan fungsi pemerintahan mewujudkan ketahanan nasional. Ketahanan nasional adalah upaya untuk mendayagunakan
seluruh potensi dan aset bangsa guna mengatasi
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan.
“Proses menanggulangi pandemi COVID-19
yang tidak mudah, membuat pemerintah
memberlakukan kebijakan-kebijakan
seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB), isolasi lokal, larangan bepergian,
serta pemberian bantuan pada masyarakat yang mengandalkan penghasilan harian,” ungkapnya.
Namun semua upaya pemerintah banyak tidak
mendapat dukungan dari semua pihak akan tetapi berhasil atau tidaknya mengatasi pandemi COVID-19 akan sangat tergantung dari
usaha perseorangan membangun daya
tahan tubuh yang pada hakikatnya merupakan ketahanan perseorangan
sebagai titik awal membangun ketahanan
nasional.
“Jadi sangat perlu mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah bekerja melampaui batas panggilan. Sudah sepatutnya memberikan penghormatan kepada setiap tenaga yang bertugas atas pengabdian yang mengharukan dan
profesionalitas yang menakjubkan. Dari Masyarakat diharapkan mampu membangun diawali dari diri sendiri, ketahanan diri, yang memberi kontribusi bagi ketahanan masyarakat yang merupakan pelaksanaan dari nilai gotong royong sebagai nilai inti dari Pancasila,” tuturnya.
Narasumber kedua Resdianto Willem S.H, M.H juga menyampaikan sosialisasi kebangsaan dengan tema kesehatan merupakan nilai yang terpatri dalam diri kita sebagai bangsa Indonesia yang paham akan kedudukannya sebagai warga negara yang baik dan benar.
“Hal yang harus kita pahami adalah kita berbicara tentang nilai yang ada di dalam masyarakat ada aturan yang dibuat oleh masyarakat sendiri yang dijalankan oleh masyarakat misalnya gotong royong saling membantu untuk menjaga kesehatan,” katanya.
Anggota DPRD Sulsel, Haidar Majid, memaparkan bahwa kenapa isu kesehatan dimunculkan dalam kegiatan sosialisasi kebangsaan karena sangat penting penanggulangan dan mengingatkan masyarakat untuk terus bisa merawat kesehatan warga.
“Mudah-mudahan insya Allah Indonesia menjadi salah satu negara di dunia internasional disegani karena warganya patuh menjaga kesehatan termasuk yang hari ini mengikuti tentang sosialisasi nilai-nilai kebangsaan,” ucapnya.
Haidar bahkan memberikan contoh bahwa para pahlawan saja telah mengorbankan jiwa raga untuk negara ini dalam berjuang sekuat tenaga yang telah mengorbankan semua yang mereka harapkan jiwa raga untuk kepentingan eksistensi bangsa.
“Yang bisa kita lakukan untuk melanjutkan yakni dengan menjaga kesehatan. Kalau kita sudah menjaga diri kita itu artinya kita sudah menjaga negara. Saya selalu mengatakan sesehat atau sekuat apapun kita hari ini akan sakit atau akan mati jadi kesempatan ini mari kita berdoa semoga Corona cepat pergi dengan berdoa dan berikhtiar,” pungkasnya.
Adapun peserta dalam kegiatan sosialisasi kebangsaan Haidar Majid pada hari Sabtu tanggal 9 Januari 2022 di Gedung Aula Raodah, Asrama Haji kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya Makassar berjumlah kurang lebih 200 orang dari berbagai elemen masyarakat, baik tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh perempuan di wilayah kecamatan Biringkanaya Makassar.