SULSELEKSPRES.COM – Akademisi sekaligus tokoh oposisi Rocky Gerung memprediksi Fahri Hamzah dan Fadli Zon akan menolak penghargaan tanda jasa Bintang Mahaputra Nararya yang akan diterimanya dari Presiden Jokowi.
Fahri Hamzah yang juga mantan Wakil Ketua DPR RI, mengaku kalau dirinya sudah mendapat pemberitahuan soal penghargaan tersebut. Dirinya sudah diberitahu oleh DPR beberapa bulan lalu.
“Pemberitahuan sesungguhnya sudah disampaikan oleh DPR beberapa bulan lalu, karena tentu semua ini proses kelembagaan,” kata Fahri Hamzah dalam video Youtube pribadinya, (12/8/2020).
Baca:Â Rocky Gerung Anggap Bintang Tanda Jasa Fadli-Fahri Sogokan dan Penghinaan
Menurut dia, penghargaan tersebut diberikan kepada orang yang dianggap memiliki jasa tertentu. Pihak DPR sendiri disebut mengusulkan dirinya karena menyelesaikan masa jabatan memimpin DPR.
Fahri sendiri dalam video tersebut tidak memperlihatkan sinyal kalau dirinya akan menolak seperti prediksi Rocky Gerung. Dia menyebut kalau dirinya sudah menghabiskan waktu puluhan tahun bekerja di lembaga perwakilan rakyat tersebut.
“Dalam perspektif pemberitahuan DPR kepada kami bahwa itu pengusulannya karena melengkapi periode memimpin kelembagaan negara yaitu DPR. Sementara saya sendiri 15 tahun menjadi anggota DPR dan beberapa tahun menjadi anggota MPR,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rocky Gerung ikut memberikan tanggapan atas penghargaan tanda jasa Bintang Mahaputra Nararya yang akan diterima Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Menurut dia, penghargaan yang rencananya akan diserahkan tersebut langsung oleh Presiden Jokowi aneh dan semacam sogokan. Terlebih karena Fahri dan Fadli selama ini dikenal sebagai pengkritik tajam pemerintahan.
“Saya kira mungkin ini semacam sogokan yang ada lucu-lucunya. Saya anggapnya begitu,” kata Rocky seperti dilihat melalui video Youtube terbarunya, (11/8/2020).
“Saya masih berfikir Fadli Zon dan Fahri akan menolak pemberian itu. Dia mungkin anggap itu tidak pantas diberikan kepada dia berdua bila apa yang dikritik tidak dibereskan oleh pemerintah,” ujarnya.
Rocky menduga akan ada reaksi penolakan dari Fahri dan Fadli atas pemberian penghargaan tersebut.
Alasan bahwa pemberian penghargaan tersebut karena keduanya mantan pimpinan DPR juga dianggap tidak tepat. Fahri dan Fadli disebut hanya melakukan hal biasa yang sudah menjadi tugasnya selama memimpin Parlemen.
“Kalau mau berfikir agak jorok. Itu cara rezim memecah belah kekuatan politik kritis. Yang dua (mantan pimpinan DPR) diberikan yang lain tidak diberikan, agak curang,” kata Rocky lagi.
“Penghargaan yang diberikan dengan motif curang itu sebetulnya penghinaan,” pungkasnya.
