JAKARTA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (GA) Tbk, Pahala N Mansury menemui pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pahala mengaku dirinya berkonsultasi dengan pimpinan KPK, dalam rangka memperbaiki governance, audit, prosedur, kebijakan ke depan Garuda, sekaligus untuk belajar dari masa lalu.
“Kami usahakan ke depannya bagaimana Garuda Indonesia bisa lebih baik, semua dari sisi pengadaan dan segala macam kami konsultasi di situ aja,” kata Pahala, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (11/9) dilansir dari kompas.com .
Dirinya menepis pertemuan dengan pimpinan KPK itu membicarakan masalah kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia Tbk.
Seperti diketahui, pada kasus itu KPK telah menetapkan mantan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar sebagai tersangka.
Sementara dalam jadwal pemeriksaan di KPK, hari ini terdapat panggilan untuk seorang saksi di kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia Tbk. Panggilan KPK itu untuk seorang wiraswasta bernama Nana Hadna, yang akan diperiksa sebagai saksi bagi Emirsyah Satar.
Pahala mengatakan, atas konsultasi hal umum dengan KPK, pihaknya akan menindaklanjuti lewat bentuk sosialisasi kepada karyawan Garuda, bagaimana proses pengadaan ke depan bisa lebih baik lagi, lebih efisien, melalui sebuah komite, dan lain sebagainya. Pihak KPK, menurut dia, mendukung langkah Garuda.
KPK juga menurut dia akan membantu kalau ada hal yang perlu dilakukan dalam sosialisasi misalnya mengenai bagaimana definisi gratifikasi, dan sebagainya.