SULSELEKSPRES.COM – Pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi (MUSORPROV), sebagai ajang pemilihan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan periode 2022-2026 akan digelar pada akhir Maret mendatang.
Panitia penjaringan telah menetapkan dua calon ketua KONI Sulsel, yakni Yasir Machmud dan H.M.Roem yang masing-masing telah mengantongi surat dukungan dari KONI Daerah dan CABOR Se Sulsel.
Dalam keterangan rilisnya pagi ini Rabu 9 Maret 2022, Yasir Machmud menyatakan bahwa “saya sudah bertemu M Roem pagi ini di kediaman beliau”, beliau berpesan; “ayomi, anak muda pimpin KONI. Kedepan KONI Sulsel harus berjiwa muda”.
Sudah saatnya KONI Sulsel melakukan percepatan terhadap rancangan olahraga sulsel searah dengan harapan bapak Gubernur. Insan milenial tepat untuk membangun akselerasi kebih cepat bagi KONI kearah yang lebih baik.
Lebih lanjut, M Roem menyatakan saya sudah sampaikan ke teman-teman cabor: “jangan pikirkan saya, yang mesti dipikirkan adalah membesarkan cabor dengan meningkatkan prestasi para atlet untuk perhelatan nasional”.
KONI Sulsel harus lebih adaptif dengan perkembangan zaman. Atur strategi untuk membangkitkan kembali prestasi olahraga Sulsel, katanya.
Di akhir pertemuan, Roem berpesan kepada Yasir Machmud; “Jangan ada pengkotak-kotakan pada cabor, KONI harus berlaku adil dan mengayomi semuanya”.
Devo Khadafi , ketua cabor PBSI Sulsel yang turut mendampingi Yasir Machmud mengatakan bahwa kedepan ini, sangat penting untuk merapikan pengelolaan KONI Sulsel dengan menjadikan CABOR Sulsel sebagai pondasi KONI. KONI Sulsel akan menjadi rumah besar olahraga yang harmoni, selektif dan inovatif bagi semua stake holder olahraga, sesuai dengan visi pak ketua YM.
Sebagai upaya untuk melakukan perubahan terhadap wajah KONI Sulsel, Yasir Machmud mempunyai impian untuk membesarkan KONI dengan sistem yang relevan dengan kondisi kekinian aspirasi olahraga. InshaAllah kami target 5 besar nasional kalau kami di beri kepercayaan memimpin KONI Sulsel, “ini komitmen kami”.
Dengan konektivitas dan manajemen modern di tubuh KONI Sulsel nantinya maka CABOR tidak lagi berada pada posisi menunggu dan minder kepada KONI, karena KONI adalah “rumahnya” dan CABOR adalah “tuan rumahnya”.
Program kemenpora yang menjadikan Sulsel sebagai tuan rumah pertama untuk sosialisasi kebijakan DBON (Desain Besar Olahraga Nasional) harus diimplementasikan dalam waktu dekat ini dalam bentuk program nyata.