27 C
Makassar
Friday, March 29, 2024
HomeParlemanDPRD Parepare Sesalkan Orangtua Aniaya Anak Kandung

DPRD Parepare Sesalkan Orangtua Aniaya Anak Kandung

PenulisLuki Amima
- Advertisement -
- Advertisement -

PAREPARE, SULSELEKSPRES.COM – DPRD Kota Parepare melalui Komisi II, angkat bicara terkait adanya kasus penganiayaan anak oleh ibu kandungnya sendiri.

Hal tersebut, bermula dari beredarnya video seorang ibu yang sengaja merekam adegan saat menganiaya seorang bocah dengan balok kayu di Kota Parepare, viral. Pelaku diketahui bernama Selfie (39), yang tak lain ibu kandung dari korban yang masih berusia 10 tahun.

Terkait hal itu, Ketua Komisi II DPRD Parepare, Kamaluddin Kadir mengatakan, semua pihak harus tetap bersinerji selama masa pandemi ini baik Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, guru maupun orang tua siswa.

“Jadi ketika aturan sudah disampaikan terkait proses belajar mengajar selama masa pandemi, maka orang tua juga harus patuh terhadap itu, di samping Dinas Pendidikan juga terus memberikan sosialisasi kepada orang tua pentingnya pengawasan belajar selama masa pandemi,” katanya, Senin (21/09/2020).

Kamaluddin menjelaskan, anak tidak bole ditinggalkan begitu saja ketika belajar, tetapi tetap didampingi dan diawasi agar materi dan tugas yang diberikan bisa diterima dan dipahami secara efektif. Namun, katanya, di satu sisi sekolah juga diharapkan untuk tidak memberikan tugas secara beruntun dan berlebihan kepada anak, karena dikhawatirkan akan menjadi tekanan tersendiri bagi anak jika menerima tugas sekaligus dengan jumlah yang banyak

“Terlebih dahulu diberikan materi, penjelasan, nanti setelah itu baru diberikan tugas. Setelah itu, dilakukan evaluasi, dan selanjutnya tambahan hal-hal yang masih kurang selama proses tersebut. Jadi, ada jeda di mana siswa cukup membaca materi, mempelajari materi, diskusi, dan selanjutnya baru diberi tugas, sesudah itu baru dievaluasi. Dengan kata lain, tujuan pembelajaran juga tercapai, dan anak juga tidak tertekan. Salah satu contohnya di Makassar, yang menerapkan sistem itu,” paparnya.

BACA: Kejam, Ayah Kandung Diduga Aniaya Anaknya Hingga Tewas

Sementara, Anggota Komisi II DPRD Parepare, Musdalifah Pawe mengungkapkan, pihaknya menyesalkan adanya peristiwa tersebut terlebih pada anak di bawah umur. Adanya perilaku kekerasan tersebut, kata dia, juga muncul karena anak tertekan dengan banyaknya tugas yang diberikan, tanpa dibarengi penguasaan materi. Belum lagi, tambah dia, jika ada masalah-masalah internal keluarga, yang menjadi bisa saja membeban selama masa pandemi.

BACA JUGA :  APBD Pokok 2018 Disahkan Sesuai Limit Waktu

“Oleh karena itu, pihak guru juga diharapkan melakukan melakukan inovasi karena pembelajaran tidak boleh terputus, jadi diharapkan guru berinisiatif mencari informasi kendala yang dihadapi para siswa. Salah satu contohnya yakni diterapkan oleh SMP 10 Parepare. Kami sangat sesalkan kejadian ini, dan berharap tidak terulang lagi,” tandasnya.

Sekadar diketahui, dalam video berduraei 5,39 menit tersebut, selain berkali-kali memukul korban dengan balok kayu, pelaku juga tak segan melontarkan makian dengan nada membentak pada korban. Pelaku bahkan beberapa kali histeris dan melontarkan kata menyesal telah melahirkan putri tunggalnya tersebut. Pelaku jengkel karena korban lebih memilih tinggal di rumah keluarga almarhum suaminya, di Kabupaten Pinrang.

Berdasarkan video yang beredar cepat melalui media sosial tersebut, Kepolisian Resort Parepare pun langsung bergerak melakukan penangkapan dan penyelidikan terhadap pelaku.

spot_img

Headline

Populer