MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kasus penundaan laga final leg kedua Kratingdaeng Piala Indonesia oleh PSSI begitu cepat berkembang di belantara publik sepak bola Indonesia.
Bagaimana tidak, penundaan secara tiba-tiba yang dilakukan oleh PSSI tersebut terbilang sangat mengejutkan, khususnya bagi publik kota Makassar.
15 ribu penonton yang telah memadati stadion hanya mampu menahan kecewa dan meluapkannya lewat berbagai protes. Sebab mereka merasa dibohongi oleh pihak PSSI.
Kasus ini ternyata turut menyita pengamat dan komentator sepak bola nusantara, Bung Towel. Dia menuangkan pendapatnya melalui instagram pribadinya, @bungtowel8.
Di laman instagramnya, Bung Towel menulis seputar PSM dan PSSI yang dibagi menjadi dua part di dua postingan.
Di part (1), Bung Towel menulis judul PSM dan PSSI. Di postingan tersebut Bung Towel mengulas seputar kronologi yang menggambarkan seolah-olah PSM dan PSSI ada dua kubu yang bersebarangan.
Bung Towel menuliskan suhu kontradiksi kedua ya semakin memanas sejak Oktober 2016, yang diikuti di tahun 2017 dan 2018. Yang terbaru adalah penundaan laga final Piala Indonesia 2018 pada (28/7/2019) lalu.
“Dimulai pada Oktober 2016. Kala itu Makassar ditunjuk sebagai venue pemilihan PSSI. PSM sudah bersikap baik sebagai tuan rumah. Tapi K85 yang mengusung edy Rahmayadi sebagai caketum menolak berkongres di Makassar.”