SULSELEKSPRES.COM – Terlalu percaya pada hal- hal yang berbau mistis, hingga sulit berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain, bisa menjadi salah satu gejala gangguan jiwa yang disebut gangguan skizotipal?
Kepribadian menentukan bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain, karena kepribadian menentukan cara pandang Anda akan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Gangguan skizotipal adalah gangguan kepribadian yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk menjalin hubungan dekat dengan orang lain, karena merasa sangat tidak nyaman untuk berinteraksi. Selain itu, seseorang dengan gangguan ini memiliki cara berpikir yang abnormal sehingga memiliki perilaku yang cenderung eksentrik.
Orang yang mengalami gangguan ini sering memiliki pemikiran yang salah akibat pemaham tentang kejadian sehari-hari yang keliru, meskipun kejadian tersebut merupakan hal yang biasa bagi orang lain. Mereka sangat mempercayai takhayul dan memiliki pemikiran sendiri akan suatu hal meskipun hal tersebut tidak wajar atau menyimpang dari norma sosial dari lingkungan di sekitarnya.
Pola pemikiran “nyeleneh” tersebut sering menimbulkan kecemasan dan depresi bagi penderitanya. Akibatnya penanganan yang dilakukan hanya berfokus pada gejala depresi dan gangguan kecemasan tanpa mengatasi gejala gangguan kepribadian yang dialaminya.
Penyebab gangguan skizotipal
Banyak hal yang diperkirakan menjadi penyebab gangguan skizotipal. Salah satu teori menyatakan munculnya gangguan ini merupakan hasil interaksi dari faktor keturunan, sosial, dan kejiwaan.
Gangguan skizotipal kemungkinan dapat berasal dari sifat yang diwariskan, namun peran sosial seperti pola asuh dan pergaulan sosialsemenjal masa kecil, faktor temperamen, serta bagaimana ia menyelesaikan masalah juga dapat berpengaruh terhadap perkembangan gangguan kepribadian.
Gejala gangguan kepribadian skizotipal
Secara umum, gangguan kepribadian skizotipal menyebabkan pola kemampuan sosial dan interpersonal yang sangat minim akibat pola pikir yang tidak wajar. Gangguan ini juga disertai rasa tidak nyaman berinteraksi dan tidak memiliki kemampuan dalam menjalani hubungan dekat.
Namun, secara lebih spesifik gejala yang dialami pengidap gangguan ini lebih bervariasi. Ini termasuk:
– Memiliki kepercayaan kuat terhadap hal magis, mistis, gaib, klenik, meskipun bertentangan pada norma
– Sering berilusi tentang pengalaman supranatural, atau kejadian yang tidak biasa
– Memiliki ide yang tidak wajar
– Memiliki cara bicara dan perkataan yang tidak jelas untuk dipahami orang lain
– Sering menunjukan emosi yang tidak wajar
– Sangat merasa tidak nyaman pada situasi sosial
– Terlalu merasa paranoid akan hal tertentu
– Memiliki penampilan yang tidak biasa atau eksentrik
– Sangat sedikit memiliki teman dekat atau orang kepercayaan selain keluarga dekat
– Mengalami kecemasan sosial dan rasa paranoid untuk berinteraksi dengan seseorang meskipun sudah kenal lama.
Apa bedanya skizotipal dan skizofernia?
Gangguan kepribadian skizotipal sering disalahartikan sebagai gangguan mental serius skizofrenia. Keduanya dapat memicu gejala psikosis yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk membedakan mana kenyataaan yang sebenarnya dan mana yang hanya halusinasi/imajinasi.
Namun frekuensi dan intensitas episode halusinasi dan delusi pada gejala gangguan kepribadian skizotipal secara umum lebih ringan dibandingkan pada skizofernia. Umumnya, seseorang dengan gangguan skizotipal sedikit banyak masih menyadari bedanya kenyataan dengan pemikiran, namun orang dengan skizofrenia akan sangat sulit mengatasi gejala delusi yang dialaminya. Mereka umumnya tidak bisa membedakan mana alam yang nyata dan ilusi.
Meskipun keduanya berbeda namun pengobatan skizofernia dapat memberikan efek positif terhadap pengindap gangguan skizotipal.
Pengobatan gangguan skizotipal
Pengobatan yang tepat sangat diperlukan untuk penderita gangguan kepribadian skizotipal karena jika tidak tertangani terdapat peluang penurunan kemampuan sosial dan okupasional yang serius. Penanganan komprehensif seperti terapi kejiwaan dan konsumsi obat dibutuhkan untuk membentuk pola pikir dan perilaku baru serta meringankan gejala dari gangguan skizotipal. Namun kemungkinan hal tersebut perlu dilakukan pada waktu yang lama.a