SULSELEKSPRES.COM – Jakarta dan Jawa Barat dihebohkan dengan gempa yang cukup kuat, pada Selasa (23/1/2018).
Menurut BMKG, gempa ini memiliki kekuatan 6,1 SR sehingga memang sangat terasa. Cukup banyak orang yang mengaku tertidur setelah gempa berlangsung.
Sedang, mereka yang sedang berada di atas gedung pencakar langit akan merasakan sensasi pusing yang lebih kuat dengan yang ada di bangunan rendah. Ada yang mengaku merasa pusing dalam waktu yang cukup lama sekalipun kondisi tanah sudah tidak lagi bergoyang.
Pada gempa yang mengguncang kawasan Kunamoto, Jepang, pada bulan April 2016 lalu misalnya, banyak warga yang sedang mengalami pusing dalam waktu yang cukup lama setelah gempa gempa dengan kekuatan 6,4 SR.
Bagi warga Jepang, kondisi ini dikenal sebagai jishin-yoi atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai gempa bumi diminum .
Dilansir dari laman doktersehat, beberapa bulan setelah gempa ini, 200 orang bahkan masih mengalami pusing – pusing sehingga terdiagnosis terkena post pusaka pusing pusing (PEDS), sindrom pusing setelah gempa seseorang mengalami gangguan keseimbangan pada tubuh.
Kondisi ini mirip layaknya saat kita mengalami pusing saat berada di dalam kendaraan atau disebut sebagai motion sickness . Hal ini disebabkan oleh adanya sensasi yang sedang bergerak, pastinya tidak sensasi yang sama dengan ini.
Hanya saja, ada pula yang lain yang dimaksud dengan ini lebih terkait dengan gempa bumi fobia atau kejadian berlebihan pada gempa bumi. Selain itu, ada pula yang suka gempa yang bisa saja bisa lebih besar sehingga akhirnya lolos sensasi pusing ini.
Jika merasa pusing setelah gempa yang tak kunjung menghilang, segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter agar bisa mendapatkan solusi medis yang tepat.
