24 C
Makassar
Friday, March 29, 2024
HomeHeadlineGUSDURian Sulawesi Sebut Pemilu 2019 Rawan Konflik, Ini Alasannya

GUSDURian Sulawesi Sebut Pemilu 2019 Rawan Konflik, Ini Alasannya

- Advertisement -
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Jelang Pemilu 2019, GUSDURian Sulawesi kembali menggelar dialog publik dengan tema “Demokrasi; Jalan Menuju Pemilu Damai” di Warkop Bundu, Jalan Hertasning Makassar, Sabtu (19/1/2019).

Presidium GUSDURian Sulawesi, Suaib Amin Prawono mengatakan, kegiatan tersebut berangkat dari keprihatinan akan pelaksanaan pemilu 2019 mendatang.

Menurutnya, perhelatan Pemilu 2019 rawan konflik, sebab beberapa tahun terakhir, hoax dan isu SARA kerap kali mewarnai perhelatan politik bangsa ini.

“Tanpa disadari, kedua isu tersebut berjalan senyap dan bermain di alam bawah sadar kita. Parahnya lagi, hal itu tak hanya disebarkan oleh orang-orang awam, tapi juga orang yang berpendidikan,” jelasnya.

Baca: Gus Dur Luput Dari Gelar Pahlawan, Ini Kata Sejarawan

Fenomena ini terjadi, lanjut Suaib, selain karena minimnya gagasan, juga karena hasrat berkuasa lebih dominan ketimbang upaya untuk menegakkan prinsip kemanusiaan dalam berpolitik. Akibatnya, nilai-nilai kemanusiaan yang sejatinya menjadi basis perjuangan politik menjadi terlupakan.

Tak hanya itu, narasi politik berseliwerang di berbagai media sosial terlihat semakin tidak mendidik, karena tak hanya diwarnai berita-berita bohong, tapi juga kebencian, dendam dan kecurigaan antar masing-masing pendukung Pasangan Calon.

“Tentu hal ini sangat berbahaya, sebab fenomena ini tak hanya berpotensi melahirkan konflik horizontal serta lemahnya ikatan solidaritas antar sesama, tapi juga berpotensi menciptakan disintegrasi bangsa. Jika sudah demikian, mimpi tentang pemilu damai menjadi sesuatu yang mustahil diwujudkan,” terangnya.

Baca: Lembar Sejarah: Kelahiran PKI Dari Zaman Hindia Belanda Hingga Wacana Permintaan Maaf

Pada konteks inilah, penting untuk terus menyuarakan pemilu damai. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah terus mewacanakan pentingnya kesadaran berdemokrasi dengan melibatkan semua kalangan.

“Lewat dialog ini, kita berharap demokrasi tidak hanya dipahami sebatas instrumen politik, tapi lebih dari itu, menjadi basis nilai kemanusiaan,” katanya saat ditemui di Lokasi acara, Warkop Bundu, Jalan Hertasning Makassar, 19 Januari 2019.

Baca: Skenario Kotak Kosong Bisa Picu Konflik Besar

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan ini, Pengamat Politik, Dr. Firdaus Muhammad, Komisioner KPU Sulsel, Asram Jaya, Komisioner Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad, dan Direktur Lembag Advokasi Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR) Sulsel, Iqbal Arsyad.

BACA JUGA :  Inilah Parpol Di Bone Diprediksi Lolos
Penulis: Muhammad Adlan
spot_img

Headline

Populer