25 C
Makassar
Saturday, July 27, 2024
HomeEdukasiJokowi Ingatkan Mendikbud dan Menristek Lebih Fleksibel

Jokowi Ingatkan Mendikbud dan Menristek Lebih Fleksibel

- Advertisement -

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy supaya memiliki fleksibilitas dan dapat tanggap terhadap perubahan yang ada di dunia saat ini.

Dilansir dari detik.com, Jokowi menyinggung, saat ini pendidikan dinilainya masih bersifat monoton dan linier. Sindiran tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato di rapimnas Hanura di Badung, Bali, Jumat (4/8/2017). Jokowi meminta ada reformasi pendidikan di Indonesia.

“Kemudian di perguruan tinggi, kita sudah berapa puluh tahun kita selalu jurusannya adalah jurusan-jurusan yang itu-itu saja, jurusan ekonomi pasti ada betul? Jurusan hukum masih ada, jurusan sospol pasti ada. Tidak pernah kita berani detail masuk ke hal yang dibutuhkan sekarang ini. Kita terlalu linier, terlalu rutinitas, padahal perubahan-perubahan ini sangat cepat sekali,” ujar Jokowi.

Soal perguruan tinggi, eks Gubernur DKI Jakarta ini mengiginkan adanya jurusan perkuliahan yang lebih untuk menjawab tantangan zaman. Jurusan di perguruan tinggi juga perlu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

“Misalnya masalah fakultas, kenapa tidak ada fakultas human resources management? Mengapa tidak ada fakultas logistik? Mengapa tidak ada fakultas ritel platform? Di luar sana sudah berubah seperti itu. Kenapa tidak ada fakultas khusus mengenai packaging? Mengapa tidak ada fakultas mengenai e-Sport? Mengapa tidak ada fakultas mengenai Green building? Misalnya,” tutur Jokowi.

Agar hal tersebut terjadi, Menristek dan Mendikbud harus membuat regulasi untuk mendukung hal tersebut. Peraturan pun harus bersifat lebih fleksibel. Jokowi sudah menyampaikan keinginan tersebut kepada kedua menterinya.

“Mendikbud, Mendikti (Menristekdikti) itu sangat harus sangat responsif terhadap perubahan-perubahan yang ada di global maupun perubahan-perubahan yang kita hadapi di negara kita,” terang Jokowi.

Dalam kesempatan terpisah, Muhadjir menyatakan dia sudah berdiskusi dengan Jokowi sebelumnya. Pada residen meminta pendidikan formal bisa menjawab kebutuhan pasar kerja. Pendidikan formal juga harus sesuai dengan permintaan dunia industri.

- Advertisement -

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy supaya memiliki fleksibilitas dan dapat tanggap terhadap perubahan yang ada di dunia saat ini.

Dilansir dari detik.com, Jokowi menyinggung, saat ini pendidikan dinilainya masih bersifat monoton dan linier. Sindiran tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato di rapimnas Hanura di Badung, Bali, Jumat (4/8/2017). Jokowi meminta ada reformasi pendidikan di Indonesia.

“Kemudian di perguruan tinggi, kita sudah berapa puluh tahun kita selalu jurusannya adalah jurusan-jurusan yang itu-itu saja, jurusan ekonomi pasti ada betul? Jurusan hukum masih ada, jurusan sospol pasti ada. Tidak pernah kita berani detail masuk ke hal yang dibutuhkan sekarang ini. Kita terlalu linier, terlalu rutinitas, padahal perubahan-perubahan ini sangat cepat sekali,” ujar Jokowi.

Soal perguruan tinggi, eks Gubernur DKI Jakarta ini mengiginkan adanya jurusan perkuliahan yang lebih untuk menjawab tantangan zaman. Jurusan di perguruan tinggi juga perlu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

“Misalnya masalah fakultas, kenapa tidak ada fakultas human resources management? Mengapa tidak ada fakultas logistik? Mengapa tidak ada fakultas ritel platform? Di luar sana sudah berubah seperti itu. Kenapa tidak ada fakultas khusus mengenai packaging? Mengapa tidak ada fakultas mengenai e-Sport? Mengapa tidak ada fakultas mengenai Green building? Misalnya,” tutur Jokowi.

Agar hal tersebut terjadi, Menristek dan Mendikbud harus membuat regulasi untuk mendukung hal tersebut. Peraturan pun harus bersifat lebih fleksibel. Jokowi sudah menyampaikan keinginan tersebut kepada kedua menterinya.

“Mendikbud, Mendikti (Menristekdikti) itu sangat harus sangat responsif terhadap perubahan-perubahan yang ada di global maupun perubahan-perubahan yang kita hadapi di negara kita,” terang Jokowi.

Dalam kesempatan terpisah, Muhadjir menyatakan dia sudah berdiskusi dengan Jokowi sebelumnya. Pada residen meminta pendidikan formal bisa menjawab kebutuhan pasar kerja. Pendidikan formal juga harus sesuai dengan permintaan dunia industri.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img