SULSELEKSPRES.COM – Pengamat politik Rocky Gerung memberikan tanggapan atas kemarahan Presiden Jokowi saat menyoroti kinerja para menteri di kabinetnya.
Kemarahan Presiden Jokowi ini terjadi pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/6/2020) lalu. Video marah dan kejengkelan Presiden ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).
Rocky Gerung menganggap kalau kemarahan Presiden Jokowi tersebut bukanlah hal serius. Terlebih karena video tersebut baru dipublikasikan 10 hari pasca rapat tersebut digelar.
Baca:Â Siap Maju Pilpres, Nama Rocky Gerung Belum Terbaca Survei
“Soal serius, saya kira nda serius. Karena itu berita dari minggu lalu, 10 hari lalu, tiba-tiba diupload sekarang,” kata Rocky seperti dilihat dari channel Youtube pribadinya.
Menurut dia, analis dan konsultan politik sudah menghitung dibalik publikasi video kemarahan Presiden tersebut. Rocky menganggap bahwa kemarahan tersebut seperti drama film Korea
“Banyak variabel sudah dihitung. Pertimbangan politik sudah dihitung, upaya untuk nutupi isu juga sudah dihitung. Jadi kita anggap saja ini drama super korea, ” katanya.
Rocky menambahkan, publikasi video tersebut adalah upaya Presiden mengadu kepada publik. Hal itu disebutnya bukanlah sesuatu yang penting dan dibutuhkan.
“Sebetulnya ini upaya ngadu kepada publik. Padahal rakyat nunggu reshufflenya kapan,” ujar dia.
Rocky juga menyorot soal kemarahan Presiden Jokowi yang dianggapnya tidak etis. Kemarahan yang dipublikasi demikian disebut sebagai bentuk komunikasi politik yang buruk.
“Apalagi mengapload ngomelin mentri sama sekali tidak etis. Padahal Presiden adalah pengambil keputusan terakhir. Jadi dia ganti saja diam-diam, ngapain pamer arogansi didepan pendukungnya, ” pungkasnya.