MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sektor Pariwisata di Indonesia sempat terpuruk. Khususnya pariwisata di sektor perhotelan. Namun, di Makassar, okupansi hotel mulai meningkat setelah memasuki new normal. Tetapi range-nya masih minim berkisar di 25-30 persen saja.
Semua pihak hotel mengeluh akibat pandemi corona. Kerja keras seperti dari nol. Berbagai metode pemasaran digunakan, sosial media, website, online travel agent (OTA), pegawai pemasaran, semua dikerahkan.
Namun, ditengah keluhan tersebut, Maxone Hotel dapat bertahan. Bahkan, okupansinya mencapai 95 persen.
“Bener, mas. Ini lagi full malah room nya. Jumlah kamarnya 155. Yang paling laris tipe Happyness. Harganya 480.000 nett. Sudah termasuk sarapan dan semua fasilitas,” Marketing Communication Maxone Hotel, Tety Noviayanti saat ditemui reporter sulselekspres.com, Rabu (15/7/2020).
Hotel yang berlokasi di jalan Makam Pahlawan, Kota Makassar ini ternyata memiliki banyak fasilitas seperti rumah kaca untuk mini party, Max Street untuk nongkrong kalau kantong tipis dan Ada live musiknya yang membuat para tamu terhibur.
Bahkan tak kalah dengan fasilitas lainnya, Maxone Hotel juga menyediakan track untuk lari-lari, tempat berjemur dan kolam renang.
Menurut Tety, fasilitas Maxone konsepnya bukan cuma Resort, tapi juga Pop Garden. Hal itu ditandai dengan banyak gambar-gambar unik serta warna-warna cerah agar pengunjung lebih ceria.
“Kita maksimalkan di sosial media mas. Marketing kita juga sudah turun lapangan lagi. Online travel agent kita juga jalan maksimal,”ujar Tety.
Bahkan Tety mengatakan bahwa, Maxone hotel menerapkan protokol kesehatan agar merasa aman dan tenang saat berkunjung ataupun menginap di Maxone Hotel.
“Tapi kita utamakan pelayanan mas. Soalnya pelanggan kita harus dapat pelayanan prima. Fasilitas, kita maksimalkan. Semua pengunjung boleh pakai fasilitas. Keamanan, kebersihan, dan kenyamanan, menurut kami itu nomor satu. Apalagi ini masa pandemi,” Kata Tety melanjutkan.
Terbukti, room boy nya pun memakai baju Hazmat. Baju yang biasa dipakai dokter menangani pasien Covid-19. Hingga pintu masuk di jaga security untuk memastikan semua pengunjung mencuci tangan sebelum masuk ke ruang lobi hotel.
“Room boy kami pakai baju Hazmat saat bersih-bersih kamar. Terus disinfektan juga disemprot ke seluruh kamar. Sprei dan selimutnya langsung dicuci. Supaya tetap steril mas. Kan kita tidak tahu pelanggannya OTG atau bukan,” terang Tety.