Iswan menjelaskan, sesuai dengan aturan yang ada di Golkar, penentuan bakal calon usungan harus melalui mekanisme yang ada. Hal itu kata dia, telah dilakukan dan dilaksanakan oleh DPD II Golkar Makassar beberapa waktu lalu dan menghasilkan keputusan untuk mendorong Farouk M Betta sebagai bakal calon Wali Kota Makassar.
“Di golkar Makassar telah melakukan mekanisme antara lain kita menghimpun masukan teman-teman kecamatan melalui rapat kerja daerah. Dan waktu itu memutuskan dan bahkan menyampaikan bahwa kesepakatan teman-teman mengusulkan bapak Ir Farouk M Betta. Sesuai menakisme yang ada di partai golkar ini dibentuk tim pilkada,” jelas Iswan.
BACA:Â NH Jagokan Appi di Pilwali Makassar
Berdasarkan aturan partai kata Iswan, penentuan bakal calon usungan harus berpatokan pada hasil survei. Namun, hingga diberikannya rekomendasi ke Munafri, kader Golkar Makassar belum mengetahui seberapa besar survei Munafri untuk dapat menang di Pilwalkot Makassar.
“Mekanisme penentuan calon itukan harus transparan dengan melihat survei yang ada. Sekarang yang mau saya pertanyakan kalau saudara munafri arifuddin memang dipilih oleh oartai golkar kami minta transparan. Apakah hasil surveinya itu memang dia yang terbaik ?,” terangnya.
Sehingga, Iswan mendesak pengurus DPP maupun DPD I Golkar agar sesegera mungkin menjelaskan alasan diberikannya rekomendasi ke Munafri. Hal itu patut dilakukan untuk mengetahui seperti apa sosok seorang Munafri yang telah diberikan rekomendasi oleh Golkar.