MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM –
Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar, mengaku sedikit kesulitan dengan adanya penolakan keluarga Ahmad Taqwa yang enggan untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban.
Kepala Satreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Diari Astetika, mengatakan bahwa pihaknya mengalami kesulitan mengungkap dengan capat kasus meninggalnya mahasiswa kedokteran Unhas tersebut. Hal itu, lantaran, keluarga korban enggan untuk dilakukan otopsi terhadap Ahmad yang baru saja merayakan ulang tahun ke 22 itu.
BACA: Polisi Sebut Ada Kejanggalan Tewasnya Mahasiswa Unhas Asal Soppeng
Apalagi, kemungkinan adanya dugaan penganiayaan terhadap korban bisa saja terjadi. “Kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi. Hanya saja kita terhambat dengan keluarga korban yanh tidak mau ototpsi,” katanya.
Padahal, kata dia, otopsi adalah salah satu proses yang paling penting dalam sebuah penyelidikan untuk mengungkapkan serta menemukan penyebab kematian dari anak ketiga dari pasangan Hatta dan Siti Saenab itu.
BACA: Mahasiswa Kedokteran Hewan Unhas Tewas, Polisi Sebut Ada Luka Robek di Kepala Korban
Namun, Diari mengungkapkan bahwa dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) siang tadi pihaknya menemukan kejanggalan baru. Yakni tidak adanya aktifitas membersihkan seperti keterangan sebelumnya.
“Jadi tidak ada bekas ngepel. Kami juga sudah periksa kamar mandi kain pel dan sabagainya dan tidam menemukan tanda-tanda adanya aktivitas membersihkan,” jelasnya.
Sebelumnya, Mahasiswa Kedokteran Unhas, Ahmad Taqwa (22) ditemukan sudah tak bernyawa di dalam kolam miliknya sekitar pukul 23.00 Wita.
Korban ditemukan dalam keadaan setengah telanjang berada di dalam kolam dengan mulut mengeluarkan busa. Serta bercak darah di sekitar kolam.



