27 C
Makassar
Monday, December 23, 2024
HomeDaerahKembangkan Maggot, Bupati Bone Apresiasi Warga Desa Pattiro

Kembangkan Maggot, Bupati Bone Apresiasi Warga Desa Pattiro

- Advertisement -

BONE, SULSELEKSPRES.COM – Bupati Bone DR H.A.Fahsar Mahdin Padjalangi sangat mengapresiasi ide yang dikembangkan oleh Masyarakat Desa Pattiro yang tergabung dalam Maggot BSF Lapatau Sulawesi.

“Ini bukan hal baru seperti di Daerah Jawa saja yang sudah berkembang 2 tahun belakangan, tetapi saya senang dan menganggap ini ide baru yang tidak masuk akal tetapi bisa dibuktikan dan menghasilkan” kata Bupati Bone dua periode saat meresmikan lokasi pengembangan Teknologi Maggot di Desa Pattiro Kecamatan Mare, Kamis (26/12/2019).

Kata A.Fahsar bahwa peluang usaha seperti ini sangat luarbiasa, maka dari itu selaku Pemerintah Daerah mengharapkan program ini bisa di kolaborasikan dengan Dinas terkait seperti Dinas Perikanan, Dinas Perdagangan dan Dinas Perindustrian.

“Kami dari Pemerintah Daerah berupaya agar program ini bisa semakin maju dan berkembang” harap mantan staf Ahli Gubernur era SYL.

Sementara itu, selaku Pengelola Maggot BSF Lapatau Sulawesi A.Anzhari Arifin, SH menjelaskan pengembangan teknologi budidaya maggot ini merupakan hasil penelitian warga Desa Pattiro Kecamatan Mare dengan menjaling kerjasama Dinas Peternakan Kabupaten Bone.

“Pada dasarnya maggot ini merupakan belatung dari black soldier flys hermetia illucens yang termasuk keluarga lalat yang ukurannya lebih besar dari lalat pada umumnya. Hal menjadikan budidaya maggot agar menjadi solusi untuk menangani limbah organik. Maggot nantinya akan menjadi pakan alternatif yang bernutrisi tinggi untuk ternak ayam, itik, sapi, maupun ikan hingga walet,” jelas A.Anzhari Arifin.

Menurut, A.Anzhari Arifin program tersebut bisa menjadikan Kabupaten Bone untuk mengubah sampah dari malapetaka menjadi berkah dengan maggot menuju indonesia bersih.

BACA: Wakapolsek Ponre dan Camat Kunjungi Proyek Pengaspalan Jalan Ambelas

“Media maggot ini bukan hanya menghasilkan pakan ternak tetapi lebih untuk pengelolaan sampah Organik yang notabene pakan Maggot” lanjutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan Bone drh H.Aris Handono mengatakan, ini merupakan Inovasi yang pertama di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Bone.

Si pengelola ini mendapatkan Maggot dari Alam sekitar tempat tinggalnya dan saat ini Lapatau Maggot Sulawesi mampu menghasilkan Maggot 25 kg/hari untuk ternak ayamnya.

“Ini akan menjadi tantangan kita kedepan, salah satu kendala peternak ayam petelur adalah biaya produksi pakan sekitar Rp.700/ekor perharinya. dengan hadirnya maggot sebagai pakan alternatif akan menekan biaya Rp.300/hari,” kata H.Aris Handono.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img