32 C
Makassar
Thursday, April 25, 2024
HomeEkbisKementan RI Ekspor 200 Ton Rumput Laut Asal Pinrang ke 4 Negara

Kementan RI Ekspor 200 Ton Rumput Laut Asal Pinrang ke 4 Negara

- Advertisement -

PINRANG, SULSELEKSPRES.COM – Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) melepas 200 ton rumput laut senilai Rp1,668 milyar tujuan Australia, Filipina, Inggris dan Tiongkok. Hal tersebut, diungkapkan, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan (KKIP) Barantan, Sujarwanto, saat melepas ekspor rumput laut di Kabupaten Pinrang (08/03/2019).

Dia mengatakan, sejak September 2017, pihaknya kami telah memfasilitasi penerbitan Phytosanitary Certificate (PC) rumput laut, untuk memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor. Terlebih, kata dia, menurut data Karantina Parepare, ditahun pertama 2017, ekspor rumput laut ke Tiongkok sebesar 602 ton dengan nilai Rp55,450 milyar.

BACA: Sulsel Ekspor Ikan Terbang ke Jepang

“Bahkan, ditahun kedua 2018, mencapai 6.086 ton dengan nilai Rp512,669 milyar, dan memasuki tahun ketiga hingga maret 2019 volume ekspor rumput laut telah mencapai 1.435 ton dengan nilai  Rp11,714 milyar,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, ekspor rumput laut di Parepare juga memiliki frekuensi yang rutin di Manado tiap pekannya pasti ada pengiriman ke luar negeri yang dilayani, karena menjadi andalan masyarakat dikarenakan nilai ekonomisnya yang selalu mengalami meningkat.

BACA: Nurdin Abdullah Sebut Tidak Ada Alasan Tidak Melakukan Ekspor

“Petugas Karantina Pertanian berkomitmen untuk terus mendukung akselerasi ekspor dalam rangka kesejahteraan petani. Dengan PC yang kami berikan, telah menambah nilai komoditas di pasar dunia, karena terjamin kesehatannya,” ujarnya.

Sujarwanto menegaskan, Barantan sebagai garda terdepan dalam akselerasi ekspor produk pertanian, turut serta menciptakan peluang bagi masyarakat untuk turut ambil peran menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2024. Hal itu, terangnya, sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian dalam mendorong ekspor produk pertanian.

“Upaya lobi dagang dengan negara tujuan ekspor terkait persyaratan Sanitary dan Phytosanitary (SPS), dan harmonisasi protokol karantina juga pada proses bisnis karantina terus dilakukan. Barantan juga memberlakukan layanan prioritas ekspor, dan program agro gemilang untuk menumbuh kembangkan potensi ekspor produk pertanian,” katanya.

Sementara, Kepala Karantina Parepare, Abdul Rahman memaparkan, pada bulan Maret ini total nilai ekspor komoditas pertanian yang melalui Karantina Parepare mencapai Rp5,3 milyar. Dengan rincian 200 ton rumput laut bernilai Rp1,668 milyar, 4 kontainer kayu sengon senilai Rp667 juta 15 kontainer palm kernel senilai Rp792 juta, dan 7 kontainer kayu lapis senilai Rp. 2,140 milyar.

“Dan nilai ekspor seluruh komoditas pertanian yang difasilitasi pengeluarannya melalui Karantina Parepare, mencapai Rp22,513 milyar dari Januari sampai dengan Maret 2019,” jelasnya.

Sedangkan, Bupati Pinrang, Andi Aslam Patonang mengemukakan, pihaknya sangat mengapresiasi kerja keras Karantina Pertanian Parepare, yang telah memberikan pelayanan optimal terhadap akselerasi ekspor berbagai komoditas pertanian, dan terus bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk kemajuan Parepare.

Sehingga, lanjutnya, semakin banyak permintaan rumput laut, kayu sengon maupun lapis, dan palm kernel membuat semangat masyarakat di Parepare untuk terus berproduksi dan berupaya meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Kami akan terus melakukan pembinaan dengan adanya program pemerintah pusat gerakan 1 milyar pohon albasia, atau sengon. Kami juga upayakan untuk 5-7 tahun kedepan menjadi banyak stock kayu sengon dan lapis di Parepare. Begitu juga dengan rumput laut yang semakin tinggi permintaan, terutama dari Tiongkok sehingga nilai jualnya juga semakin baik untuk ekonomi masyarakat,” tandasnya.

Penulis : Luki Amima
spot_img

Headline

Populer

spot_img