26 C
Makassar
Thursday, March 28, 2024
HomeMetropolisKenaikan Kurva Positif Covid-19 Sesuai dengan Analisa Tim Ahli FKM

Kenaikan Kurva Positif Covid-19 Sesuai dengan Analisa Tim Ahli FKM

- Advertisement -
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, menjelaskan, kenaikan angka kurva jumlah positif Covid-19 di Sulsel memang sudah sesuai dengan hasil analisa tim ahli dari Fakultas Kesehatan Masyarakyat (FKM).

Dirinya bersama tim ahli dari FKM dan sosialog kesehatan masyarakat sudah berkumpul untuk menganalisa trend kenaikan jumlah pasien positif Covid-19 di Sulsel.

“Memang dari seluruh tim kita, itu sudah menganalisa bahwa prediksi puncak pandemi virus corona di Sulsel itu akan terjadi pada akhir Juni 2020, bahkan melewati. Tapi kalau Kota Makassar puncaknya minggu ketiga itu analisa dari tim kita,” ungkap Nurdin Abdullah, di Gubernuran, Jumat 12 Juni 2020.

Ia menjelaskan, kenapa laju kurva begitu tinggi beberapa hari terakhir ini, karena rapid test dan PSC gencar dilakukan. Menurut dia, langkah testing ini dianggap sangat efektif mendorong laju kurva Covid-19, dan dengan kecepatan penelusuran kontak saat ini diyakini dapat mengendalikan penularan.

“Penelusuran kontak kasus positif ini tentu dapat kita kendalikan cepat, karena setelah kita temukan, kita karantina mereka, terutama yang terpapar Covid-19 tapi tanpa gejala, ini tentu dapat memutus potensi penyebaran yang lebih luas. Nah kalau kita lihat memang dibanding pada bulan Maret, pertumbuhan angka positif sekarang ini berada di angka 8 persen dengan waktu penggandaan 8 hari, itu menurut tim ahli kita,” jelasnya.

BACA: Usai PSBB Corona, Masjid Almarkas Gelar Salat Jumat Pertama

Ia menjelaskan, berbeda dengan angka kasus di awal bulan Maret lalu. Pasalnya, pertumbuhan kasus pada saat itu mencapai 28 persen dengan waktu penggandaan 3 sampai 4 hari.

“Tentu ada PR (Pekerjaan rumah) kita dari analisa seluruhnya yang kita lakukan itu ada 30 persen OTG, yang sementara kita telusuri dan kita lacak keberadaannya tentu ini untuk mencegah penularan yang lebih luas,” tambahnya.

BACA JUGA :  Mulai 5 Septemper, Sulsel Dipimpin Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman

Sementara untuk daerah yang memiliki penyebaran paling tinggi saat ini adalah Kota Makassar, diikuti Kabupaten Gowa, Maros dan Luwu Timur.

“Saya ingin sampaikan dari 24 kabupaten kota di Sulsel ini ada 4 kabupaten kota tentu Makassar menjadi episentrum utama. Terus Kabupaten Gowa, Maros dan terakhir Luwu timur. Kita bersama-sama dengan seluruh gugus tugas baik dari provinsi maupun kabupaten kota, kita terus melakukan tracking secara masif,” pungkasnya.

spot_img

Headline

Populer