24 C
Makassar
Thursday, April 25, 2024
HomeRagamKenali 12 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai

Kenali 12 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Diabetes ditandai oleh sejumlah ciri atau gejala. Berikut ini adalah informasi mengenai gejala diabetes umum yang perlu Anda ketahui!

Dilansir dari Tempo, sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2014 mengungkapkan bahwasanya diabetes menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia setelah stroke dan jantung koroner dengan persentase 6,7 persen. Fakta ini tentu saja tidak bisa dianggap sepele. Sejumlah langkah harus dilakukan guna meminimalisir risiko penyakit tersebut. Diabetes https://www.rpspharmacy.com/product-category/diabetes/

Salah satu upaya awal untuk mencegah diabetes adalah dengan mengetahui apa saja yang menjadi ciri atau gejala penyakit ini. Dengan demikian, Anda dapat segera melakukan langkah-langkah selanjutnya guna menghindari komplikasi serius. Lantas, apa saja gejala diabetes tersebut?

1. Sering Merasa Haus

Gejala diabetes umum yang pertama adalah sering atau mudah merasa haus. Dalam dunia medis, kondisi ini lebih dikenal dengan istilah polidipsia.

Rasa haus memang merupakan reaksi alami tubuh yang biasanya muncul ketika seseorang habis melakukan sejumlah aktivitas seperti berolahraga atau berada di tempat yang panas.

Akan tetapi pada kasus polidipsia akibat diabetes, rasa haus tersebut tidak kunjung hilang sekalipun Anda sudah minum banyak air. Hal ini dimungkinkan karena gula darah yang menumpuk di dalam darah menyebabkan ginjal harus bekerja ekstra dalam memfiltrasi gula yang berlebih tersebut.

Alhasil, lama-kelamaan ginjal tidak mampu lagi melakukan ‘tugasnya’ tersebut secara maksimal yang mana hal ini ditandai oleh produksi urine yang berlebih.

Urine yang keluar lantas membuat tubuh kehilangan cairan. Kondisi ini kemudian direspons oleh tubuh dengan cara mengirimkan sinyal ke otak hingga timbullah rasa haus tersebut.

2. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat

Tadi sudah dijelaskan jika kadar gula darah (glukosa) yang berlebih akibat ketidakmampuan insulin untuk mengontrolnya berdampak pada terganggunya kinerja ginjal.

Ginjal yang sejatinya bertugas memfiltrasi gula darah sebelum diserap kembali oleh tubuh jadi harus bekerja lebih keras dalam menyaring kelebihan glukosa untuk kemudian diubah menjadi urine. Silagra http://valleyofthesunpharmacy.com/silagra/

Masalah muncul ketika glukosa yang berlebih tersebut membuat urine menjadi lebih kental dari yang seharsunya. Guna mengencerkan urine tersebut, ginjal lantas akan memanfaatkan lebih banyak cairan tubuh.

Nah, aktivitas ini lantas membuat tubuh kehilangan banyak cairan sehingga tubuh jadi lebih sering merasa haus.

Rasa haus tentunya akan membuat Anda jadi lebih sering minum. Alhasil, kandung kemih menjadi lebih cepat terisi penuh dan berujung pada keinginan untuk buang air kecil yang meningkat frekuensinya.

Peningkatan frekuensi buang air kecil—dalam dunia medis disebut sebagai poliuria—sebagai salah satu gejala diabetes utamanya terjadi di malam hari dan membuat penderitanya harus bolak-balik ke kamar kecil di sela-sela waktu tidur.

Apabila Anda mengalami frekuensi buang air kecil yang banyak (lebih dari 7 kali sehari) segera kunjungi dokter guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

3. Mudah Merasa Lelah

Ciri-ciri diabetes selanjutnya yang perlu Anda ketahui adalah tubuh mudah merasa lelah dan tidak berenergi.

Pada kondisi normal, insulin bekerja dengan cara menyalurkan gula darah menuju sel-sel tubuh yang mana gula darah tersebut lantas dipergunakan oleh tubuh sebagai sumber energi.

Ketika insulin yang diproduksi jumlahnya tidak memadai (diabetes tipe 1) atau insulin tidak dapat berfungsi secara optimal (diabetes tipe 2), hal ini secara otomatis menghambat proses distribusi glukosa tersebut ke sel-sel tubuh.

Alhasil, tubuh tidak mendapatkan asupan ‘bahan bakar’ yang mencukupi untuk dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Tak ayal, penderita penyakit ini akan merasakan tubuhnya lemas dan tidak berenergi kendati sudah makan teratur dan sesuai porsinya.

4. Mudah Merasa Lapar

Mudah merasa lapar juga menjadi ciri atau gejala yang umum dialami oleh para penderita diabetes, baik itu diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Gejala diabetes berupa rasa lapar yang datang terus-menerus ini muncul dikarenakan sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa dengan baik akibat kadar insulin yang tidak memadai atau tidak mampunya insulin untuk menjalankan tugasnya secara optimal. Padahal, glukosa yang diserap tersebut akan diubah menjadi energi.

Berkaitan dengan gejala sebelumnya yakni tubuh menjadi kekurangan energi, hal ini lantas membuat penderita diabetes juga menjadi mudah merasa lapar yang mana dalam dunia medis dikenal dengan istilah polifagia .

5. Penurunan Berat Badan secara Drastis

Mereka yang menderita diabetes memang akan menjadi lebih sering makan. Akan tetapi, kondisi ini tidak akan berdampak pada meningkatnya berat badan.

Alih-alih berat badan bertambah, yang terjadi justru berat badan menurun secara drastis. Mengapa demikian? Jawabannya tak lain juga karena ketidakmampuan tubuh untuk menyerap glukosa yang seharusnya menjadi sumber energi.

Akibat tidak ada ‘bahan’bakar’ utama yang bisa digunakan, tubuh lantas menggunakan otot dan lemak yang ada sebagai alternatif sumber energi. Alhasil, massa lemak akan berkurang. Inilah yang lantas menyebabkan berat badan mengalami penurunan, bahkan penurunan tersebut bisa terjadi secara drastis.

6. Penglihatan Kabur

Diabetes juga ditandai oleh gejala berupa terganggunya fungsi penglihatan, dalam hal ini, penglihatan menjadi tampak kabur.

Dilansir dari WebMD, penglihatan yang kabur pada penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2 ini dikarenakan tingginya kadar gula di dalam tubuh menyebabkan lensa mata mengalami pembengkakan, perdarahan, hingga kerusakan saraf.

Kondisi-kondisi inilah yang lantas memengaruhi kemampuan organ mata dalam menjalankan fungsinya sebagai indera penglihatan. Alhasil, muncullah gejala penglihatan kabur tersebut.

Pada kasus yang lebih parah, dampak diabetes terhadap mata bisa lebih serius lagi yakni:

Katarak
Glaukoma
Kebutaan
Gangguan pada mata memang bisa saja terjadi karena sejumlah faktor lainnya, seperti usia. Akan tetapi, Anda perlu waspada apabila gangguan-gangguan tersebut muncul di usia produktif.

7. Masalah Kulit

Masalah pada kulit—khususnya kulit kering—menjadi gejala diabetes lainnya yang umum dirasakan oleh para penderitanya.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya masih terkait dengan ciri diabetes yang tadi sudah dibahas yakni peningkatan frekuensi buang air kecil.

Ketika Anda buang air kecil, maka itu artinya volume cairan di dalam tubuh akan mengalami pengurangan. Apabila hal ini terjadi secara sering, otomatis tubuh akan kehilangan banyak cairan, bukan?

Nah, kondisi ini yang kemudian turut berdampak pada kondisi kulit kering. Pasalnya, kulit jadi mengalami dehidrasi sehingga tingkat kelembapannya pun berkurang.

Tak hanya itu, tingginya kadar glukosa mengakibatkan terganggunya saraf. Ketika hal ini terjadi, maka tubuh akan memproduksi zat yang disebut sitokin guna menangani masalah ini.

Masalahnya, produksi sitokin yang melebihi batas berdampak pada terjadinya peradangan (inflamasi). Inflamasi tersebut lantas mengakibatkan, salah satunya, kulit menjadi kering dan juga gatal, pecah-pecah, serta muncul flek hitam (acanthosis nigricans).

8. Infeksi

Diabetes juga membuat penderitanya lebih rentan untuk mengalami berbagai jenis infeksi, khususnya infeksi yang disebabkan oleh jamur dan juga bakteri.

Rentannya penderita diabetes untuk terkena infeksi jamur dan bakteri ini tak lepas dari tingginya kadar gula darah di dalam tubuh. Kadar gula darah yang tinggi membuat sistem imun tubuh menjadai kurang responsif dalam menangkal serangan jamur dan bakteri. Alhasil, infeksi pun tidak dapat dihindari.

Selain itu, kadar glukosa yang berlebihan juga membantu mikroorganisme ‘jahat’ tersebut untuk tumbuh dan berkembang secara cepat.

Beberapa area tubuh penderita diabetes yang rentan mengalami infeksi jamur dan bakteri antara lain sebagai berikut:

Mulut
Alat kelamin
Ketiak
Sementara itu, gejala infeksi yang muncul bisa berupa:

Gatal
Ruam
Perubahan warna menjadi kemerahan
Nyeri
Sensasi seperti terbakar

9. Pembengkakan pada Gusi

Masih berkaitan dengan infeksi, gejala diabetes selanjutnya adalah pembengkakan pada gusi dan juga gusi berdarah.

Masalah yang satu ini dikarenakan lemahnya sistem imun tubuh sehingga menyebabkan bakteri maupun kuman dengan mudahnya dapat menginfeksi area dalam mulut.

Jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila Anda mendapati gusi sering bengkak, mudah mengalami perdarahan, hingga sariawan.

10. Kaki dan Tangan Mati Rasa atau Kesemutan

Tingginya kadar gula darah di dalam tubuh pada kasus diabetes berdampak pada tidak lancarnya sirkulasi darah, pun rusaknya sistem saraf.

Akibat kondisi ini, penderita diabetes—khususnya diabetes tipe 2—akan mengalami gejala berupa sensasi mati rasa dan/atau kesemutan baik itu di area kaki maupun tangan.

Mati rasa dan kesemutan di kaki maupun tangan sejatinya merupakan kondisi umum yang semua orang pasti pernah mengalaminya.

Pada kasus kesemutan, misalnya. Kesemutan yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah paresthesia ini biasanya terjadi akibat adanya tekanan pada saraf dan pembuluh darah yang diakibatkan oleh posisi duduk maupun yang lainnya.

Akan tetapi, Anda patut curiga apabila kondisi ini sering terjadi dan sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Bisa jadi, ini merupakan gejala diabetes. Pasalnya, diabetes juga berdampak pada rusaknya sistem saraf.

Kerusakan sistem saraf akibat diabetes disebut sebagai neuropati perifer. Komplikasi diabetes yang satu ini jika tidak segera ditangani dapat berujung pada penurunan mobilitas tubuh, bahkan tak jarang menyebabkan kecacatan.

Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter jika dirasa sering mengalami mati rasa atau kesemutan pada kaki maupun tangan Anda.

11. Luka Lebih Sulit Sembuh

Apakah saat ini di tubuh Anda ada luka entah itu karena terjatuh, tersayat benda tajam, atau yang lainnya, dan hingga sekarang tidak kunjung sembuh? Jika ya, sebaiknya waspada karena hal ini bisa jadi merupakan gejala diabetes!

Proses penyembuhan luka yang berlangsung lebih lama dari biasanya memang menjadi salah satu dampak yang ditimbulkan akibat penyakit diabetes. Hal ini dikarenakan adanya penyempitan dan pengerasan pada pembuluh darah arteri akibat tingginya kadar glukosa.

Kondisi ini lantas menghambat distribusi oksigen dari jantung menuju area di mana terdapat luka. Alhasil, luka menjadi sulit sembuh dikarenakan pasokan oksigen yang sejatinya dibutuhkan untuk proses penyembuhan tidak memadai.

Oksigen sendiri berperan dalam membantu memperbaiki saraf dan jaringan yang rusak akibat luka tersebut. Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan luka jadi lebih mudah terinfeksi seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

12. Disfungsi Seksual

Diabetes juga berdampak pada kehidupan seksual penderitanya. Pada pria, disfungsi ereksi (impotensi) menjadi salah satu gejala diabetes yang umum dialami.

Tingginya kadar gula darah menghambat aliran darah di dalam tubuh, termasuk aliran darah yang menuju ke penis. Hal inilah yang lantas menyebabkan penis menjadi tidak bisa atau sulit mempertahankan ereksi.

Selain impotensi, masalah seksual lainnya yang juga rentan dialami oleh penderita diabetes adalah menurunnya gairah seksual (libido).

spot_img

Headline

Populer

spot_img