33 C
Makassar
Thursday, September 19, 2024
HomePolitikKesal Atas Sikap NasDem, Golkar Makassar: Kita Bertarung Fair

Kesal Atas Sikap NasDem, Golkar Makassar: Kita Bertarung Fair

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Atmosfer politik jelang momentum Pilwali Makassar 2020 kian terasa. Berbagai pihak mulai memanaskan mesin dan sebagian mulai tersulut.

Tidak bisa dipungkiri, perebutan partai politik dan penentuan pasangan calon memang menjadi salah satu faktor utama meningkatnya atmosfer politik.

Kondisi ini juga terjadi pada dua partai pengusung, Golkar dan Nasdem, yang terlihat mulai memanas setelah kader dua partai tersebut gagal melanjutkan misi persatuan di Pilwali Makassar.

Alhasil, nama Danny Pomanto kian mencuat. Pria yang akrab disapa DP tersebut sebelumnya dipasangkan dengan kader Golkar, Andi Zunnun, sebagaimana tercantum dalam surat tugas yang diberikan Golkar kepada DP.

Tetapi sungguh disayangkan, sebab Danny lebih memilih berpaket dengan sesama kader Nasdem lainnya, Fatmawati Rusdi, dari pada memilih Zunnun. Hal ini juga tentu berdasarkan perintah partainya yang sudah mengeluarkan berkas B1 KWK.

“Ya, jadi saya sama ibu Fatma sudah fix. Malah sudah ada berkas B1 KWK dari Partai Nasdem,” ujar Danny Pomanto saat dikonfirmasi.

Menanggapi hal tersebut, sekretaris DPD II Partai Golkar Makassar, Abdul Wahab Tahir, mengatakan bahwa pihak Danny dan Nasdem sedang melakukan framing untuk mengkambinghitamkan Golkar dan Zunnun.

“Kalau saya ya silakan saja. Itukan urusan dia. Tapi yang mau saya bilang, jangan memframing seolah-olah anda lebih baik dari pada kami,” buka Wahab kepada awak media.

Wahab mengaku bahwa dirinya adalah pihak yang diminta oleh Danny Pomanto untuk membangun komunikasi dengan Andi Zunnun secara pribadi, tanpa melalui partai.

“Kami adalah saksi hidup, orang yang dimintai tolong oleh pak Danny untuk membangun komunikasi dengan Zunnun. Kami tidak pernah membangun komunikasi baik secara personal ataupun organisasi dengan partai NasDem.”jelasnya.

Wahab bahkan mengatakan, yang sebenarnya terjadi bukan karena Partai Golkar yang meninggalkan Danny, tetapi Nasdem yang melarang kadernya mengendarai Golkar, dan Nasdem pula yang melarang kadernya berpasangan dengan Zunnun.

“Jangan memframing bahwa Golkar ditolak oleh NasDem atau NasDem menolak Andi Zunnun. Yang benar adalah, karena menurut saya sebagai saksi hidup yang mengatur semua ini, Nasdem melarang kadernya untuk mengendarai partai Golkar, Nasdem melarang kadernya berpasangan dengan Andi Zunnun, itu yang benar,” tegas ketua Komisi D DPRD Makassar tersebut.

“Bukan Golkar yang tinggalkan pak Danny, Pak Danny yang tinggalkan Golkar kok. Karena Pak Danny dilarang sama partainya untuk mengendarai Golkar,”

Wahab bahkan menyatakan bahwa Golkar siap bertarung dengan partai mana saja. Menurutnya, bertarung di Pilwali Makassar tidak harus bersama Danny Pomanto.

“Kita bertarung! Bertarung saja yang fair, kita siap. Golkar bertarung dengan partai lain, tidak harus pak Danny kan,” tutup Wahab.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

spot_img
spot_img