Kisah Bayi Afif, 8 Bulan Hidup dengan Perut Membuncit

Muh. Afif Akhwal

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Angin sepoi membelai lembut tubuhnya dari jendela, maupun Pintu Kamar Nomor 7, di Gedung Lontara 4, Lantai 2, Kelas 3.

Banyak pasien yang menginap dengan harapan sama, ingin sembuh dan kembali bersaama keluarga serta menikmati segala aktivitas. Namun, di atas sebuah ranjang pasien yang berukuran sekitar 170 Cm, seorang bayi berusia 8 Bulan yang masih mungil tengah berjuang untuk tetap hidup.

Adalah Muh. Afif Akhwal. Sorot mata yang sayu dan belum mengerti makna hidup, memang tidak bisa mengenal kehangatan udara sekitar.

Di saat sebagian bayi seusianya tengah berceloteh dan merangkak dengan gemasnya, Afif sudah harus memikul beban di perutnya yang membuncit. Dengan urat- urat halus berwarna hijau yang menghiasi serupa serat- serat halus di sana.

Baca Juga:

Kisah Sedih Nenek Yona, Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Reyot

Kisah Pilu Wanita Buta, Tinggal Sendirian Digubuk Reyot

Viral, Cerita Lelaki Makassar Telunta-lunta 3 Bulan di Jakarta, Ditolong Seorang Wanita

Afif barangkali belum tahu tentang beban hidup, namun dia sudah memikul beban di perutnya itu. Dia lahir di Desa Harapan Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulsel.

Diantara keramaian pengunjung, atau detak- detak kaki yang menyusuri tiap koridor bangsal ini, di dalamnya Afif memperlihatkan perjuangan hidup dengan bantuan selang oksigen yang menempel pada lubang hidungnya.

Hari ini, Selasa, (13/3/2018) sekolompok anak muda yang bernaung dalam Lembaga Rumah Intelektual muda berkunjung memberikan bantuan pada Afif.

Baca: 3 Kisah Cinta Pedih, Peluk Mantan Kekasih di Pelaminan

Afif divonis mengalami penyakit Kolestasis Ekstrahepatik yaitu sumbatan batu empedu dan infeksi virus CMV sehingga mendapatkan perawatan dan beberapa kali diadakan operasi.

Kunjungan Rumah Intelektual Muda ini, menjadi salah satu angin segar bagi pasangan Mahfud dan Nurbiah. Harapan yang senantiasa mereka bangun demi menjaga buah hati mereka, kembali tumbuh.

Afif divonis mengalami penyakit Kolestasis Ekstrahepatik yaitu sumbatan batu empedu dan infeksi virus CMV sehingga mendapatkan perawatan dan beberapa kali diadakan operasi/Ist

Menurut salah satu anggota RIM Herly, Afif ini sudah dirawat selama 2 bulan lebih di RS Wahidin.

“Orang tuanya berasal dari keluarga sederhana. Kami beserta keluarga besar Rumah Intelektual Muda datang ingin membantu memberikan semangat kepada adik Afif dan keluarganya,” ujar Herly mahasiswi Unhas tersebut.

Senada hal tersebut Pengurus RIM Ukhy’ selaku Ketua mengungkapkan bahwa Kunjungan ini sebagai bentuk rasa kemanusiaan terhadap sesama.

”Rasa kemanusiaan itu sebagai generasi muda mari kita bersama optimalkan untuk berbuat dan bersinergi meringankan beban masyarakat yang membutuhkan, Ucap Ukhy’

View this post on Instagram

SULSELEKSPRES.COM – Tangis Hamzah Nawing pecah kala mendengar suara wanita yang hendak menolongnya. . . Wanita yang menawarkan jasa untuk memulangkan dirinya kembali ke Makassar. Hamzah Nawing sudah tiga bulan hidup terlunta-lunta di Jakarta. . . Berniat mencari kerja atas tawaran seorang temannya, Hamzah berangkat ke Jakarta. Nasib baik tidak berpihak, teman yang dia harap membantu malah dikabarkan menipu dan mengambil sebagian barang miliknya, kemudian pergi. Termasuk telefon seluler. . . Untuk tetap bisa bertahan ditanah rantau, Hamzah menyewa motor untuk dipakainya bekerja sebagai ojek online. Ini juga dengan harapan untuk bisa kumpul uang sewa kembali ke Makassar. . . “Kasihan orang tua ini, sudah 3 bulan dia disana, beliau kumpulkan uang dari motor sewaan yg seharinya 100rb (dr siang-malam) untuk ongkos pulang ke mks,” tulis Iswan Hepriyanto, pengguna media sosial yang pertamakali membagikan kisah lelaki Makassar malang ini (9/3/2018). . . . Lanjut baca di sulselekspres.com (klik link di bio)

A post shared by Sulsel Ekspres (@sulsel_ekspres) on

Lebih lanjut dia menyebutkan, kunjungan ini bukan pertama kali dilakukan keluarga besar RIM kepada masyarakat tetapi sebelumnya kami sudah melaksanakan beberapa kunjungan masyarakat yang sedikit butuh uluran bantuan.

“Harapan saya sederhana sebagai generasi muda ingin melihat dan merasakan keadilan dan kesejahteraan masyarakat, Maka dari itu kami memasssifkan segala potensi internal RIM sebagai calon pemimpin bangsa untuk terus bersama berkontribusi dalam lingkungan sekitar agar bisa mengetahui tantangan kebangsaan,” ujar dia.

Penulis: Rahmi Djafar