MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Terkait mahalnya biaya wisuda di kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus, Lembaga Layanan (LL) Pendidikan Tinggi (Dikti) tak tahu menahu hal tersebut.
Hal tersebut diungkapkan, Ketua LL Dikti Wilayah IX Sulawesi Selatan, Prof Dr Jasruddin Msi, melalui pesan singkat saat di hubungi sulselekspres.com, Sabtu (16/3/2019).
“Maaf saya belum dapat info,” singkat Prof Jasruddin.
Baca: Merasa Janggal dengan Uang Wisuda, Empat Mahasiswa ini lapor Ombudsman
Sebelumnya, empat mahasiswa, Lexy, Eugenius, Aprianto, dan Jordan, melapor ke Ombudsman Republik Indonesia wilayah Sulawesi Selatan terkait mahalnya biaya wisudawan/ti untuk tahun ini.
“Biaya wisuda kali ini betul-betul mengagetkan kami, karena lebih tinggi dibandingkan wisuda sebelumnya yang menggunakan Balai Jenderal M. Jusuf, dan wisuda kali ini menggunakan fasilitas kampus (Gedung Lilin), jadi seharusnya biaya wisuda tidak terlalu tinggi,” tukas Lexy.
Merespons keempat mahasiswa itu, Wakil Rektor (WR) 3, bagian kemahasiswaan UKI Paulus, Alpius mengungkapkan, persoalan biaya wisuda tidak bisa dikatakan mahal, akan tetapi itu disebut penyesuaian.
“Bahasa mahal atau tidak, itu relatif,” ujarnya.
Baca: Biaya Wisuda Mahasiswa UKI Paulus Mencekik , WR 3 Sebut Itu Penyesuaian
Tak hanya itu, Alpius juga menyampaikan, Rektor UKI Paulus telah mengganti lokasi wisuda sebab Fasilitas kampus (Gedung Lilin) tak mampu menampung banyak kendaraan.
“Tadi sudah hubungi pihak Dalton dan Harper. Kenapa dalton dan harper, karena keduanya dekat dengan lingkungan UKIP,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Ombudsman Wilayah Suawesi Selatan, Subhan Djoer mengatakan akan tetap memanggil pihak UKI Paulus, meski keputusan lokasi wisuda sudah dialihkan ke Hotel.
“Ombudsman pasti melakukan pemanggilan terhadap Rektor. Soal ganti lokasi, kita tdk lihat itu, kita fokus pada laporan,” ucapnya melalui pesan WhatsApp kepada Sulselekspres.com , Jumat (15/3/2019) kemarin.