Home Edukasi LPPM STIKes Mega Rezky Aktif di Forum Nasional

LPPM STIKes Mega Rezky Aktif di Forum Nasional

0
LPPM STIKes Mega Rezky Aktif di Forum Nasional

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKes Mega Rezky aktif terlibat dalam forum nasional. Baru-baru ini, perwakilan STIKes Mega Rezky Makassar turut hadir dalam forum yang dihadiri oleh sejumlah pimpinan lembaga penelitian di Indonesia yaitu  “Forum Nasional Ke-2 Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia yakni Kepemimpinan dan Penguatan Manajemen Lembaga Penelitian di Perguruan Tinggi di Auditorium FKKMK UGM, Kamis (3/5/2018).

Dalam forum tersebut, perwakilan Lembaga Penelitian STIKes Mega Rezky, Hadrianti HDLasari SKM MPH hadir bersama sejumlah petinggi lembaga penelitian, diantaranya; Prof Dr Ocky Karna Radjasa MSc selaku Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek DIKTI, Petrarca Karetji PhD selaku Team Leader Knowledge Sector Initiative, Drs Syamsul Huda Apt dari PT Pharos Tbk, Dr Rachmawan Budiarto ST MT dari USAID, Wakil Direktur IMERI Fakultas Kedokteran UI, dr Budi Wiweko SpOG (K) MPH, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr Ika Dewi Ana dan pembicara lainnya.

Forum yang terselenggarakan berkat kerja sama Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM, Knowledge Sector Initiative – DFAT dan LH Martin Institute – University of Melbourne tersebut banyak membahas terkait persoalan manajemen penelitian, dan Lanskap Penelitian Nasional dan Strategi Pengembangan Riset.

Sudah saatnya universitas mengubah mindsetnya dari Teaching ke Research dengan mencari akar persoalan manajemen penelitian. Dr Ika Dewi Ana dalam paparannya terkait persoalan manajemen penelitian memetakan beberapa hal diantaranya; Kontribusi Secara Kelembagaan Rendah – Orkestrasi, revitalisasi, kapasitas individual vs Kapasitas Kelembagaan, reformasi Pendanaan Belum Berjalan dengan Baik, Organisasi yang Terlalu Besar dan Tidak Responsif, Semua merasa bidangnya penting sehingga tidak dapat masuk ke flagship – Indikator dan penilaian komprehensif menjadi penting, Praturan-peraturan belum disusun berdasarkan trust – Review dan Penyiapan Fundamental.

Orkestrasi Manajemen Penelitian pun harus memiliki acuan misalnya Lanskap Penelitian Nasional dan Strategi Pengembangan Riset di Indonesia.

Prof Dr Ocky Karna Radjasa MSc mengungkapkan fokus riset nasional untuk tahun 2017-2019 akan fokus pada tema pertama Pangan-Pertanian, kemudian Energi-Energi Terbarukan lalu kesehatan- obat, transportasi dan tema-tema lainnya.

“Anggaran untuk riset meningkat dari Rp1,6 triliun menjadi Rp1,7 triliun di tahun 2018,” ungkap Prof Ocky.

Kegiatan ini dihadiri oleh para Wakil Dekan bidang Penelitian di lingkungan UGM Para pimpinan Pusat Studi di lingkungan Universitas Gadjah Mada
Para pimpinan/pengelola dan manajer riset Pusat Kajian di lingkungan FKKMK UGM
Para Koordinator Penelitian di lingkungan FKKMK UGM Perwakilan Dosen/Peneliti Fakultas Kedokteran Gigi UGM Perwakilan Dosen/Peneliti Fakultas Farmasi UGM Perwakilan Dosen/Peneliti FKKMK UGM, Perwakilan Direktorat Penelitian UGM, Dekanat FKKMK UGM, Mitra dari kegiatan Knowledge Sector Initiatives – DFAT (melalui webinar) Pengelola S2 Manajemen Pendidikan Tinggi, Pascasarjana UGM Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan Tinggi, Pascasarjana UGM (TA 2016 dan 2017).

Peneliti-peneliti di pusat kajian FKKMK UGM Direktur dan Diklit Rumah Sakit Jejaring Academic Health System Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (umum)
Pengelola dan Peneliti Lembaga Riset di Indonesia (umum).