MAKASSAR – Puluhan mahasiswa Universitas Indonesia Timur (UIT) Fakultas Pertanian menggelar unjukrasa di pertigaan Jl AP Pettarani, Jl Hertasning, Senin (25/9).
Mahasiswa menilai adanya ketidakadilan struktur agraria yang membuat petani berlahan sempit beralih pekerjaan menjadi buruh tani atau buruh kebun di tanah yang semula miliknya sendiri, sekarang dikuasai oleh pemilik modal besar.
Kamsuriadi, jendral lapangan dalam aksi mengaku bahwa Pemerintahanan Indonesia tidak menjalankan pembaruan Agraria yang telah diamanatkan dalam UUPA(Undang-Undang Pokok Agraria No 5 Tahun 1960) tentang pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam.
“Yang ingin ditegaskan disini yang menjalankan Pembaruan Agraria harus sejalan dengan amanat kemerdekaan (pembebasan) nasional bangsa Indonesia,”ujar Kamsuriadi dalam orasinya di Jln AP Pettarani Makassar Senin (25/9)
Berikut Tuntutan Sikap Mahasiswa Fakultas Pertanian UIT
1.Mengecam tindak kekerasan dan kriminalitas oleh aparat gabungan serta mendukung kaum tani jurang kota provinsi NTB.
2.Kembakikan tanah kaum tani yang telah dirampas untuk pembangunan infrastruktur dan perubahan swasta.
3.Berikan keadilan bagi perempuan untuk menjamin tegaknya hak – hak perempuan atas tanah dan kekayaan alam.
4.Tangkap dan adili mafia tanah milik kaum tani
5.Tolak PLTU Tarowang Kabupaten Jeneponto