31 C
Makassar
Rabu, November 29, 2023
BerandaMetropolisMata Pencaharian Warga Lae-lae Terancam Punah, Komisi C Minta Reklamasi Dihentikan

Mata Pencaharian Warga Lae-lae Terancam Punah, Komisi C Minta Reklamasi Dihentikan

- Advertisement -
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Komisi C DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama masyarakat warga Lae-Lae kota Makassar terkait dengan rencana pemerintah provinsi melakukan reklamasi di CPI yang di pimpin langsung oleh ketua komisi C Andi Januar Jauri.

Andi Januar Jauri mengatakan bahwa pada kegiatan RDP yang berhubungan dengan pemerintah dan masyarakat dalam sebuah pembahasan harus sesuai dengan regulasi.

“Karena tidak mau terjadi perdebatan yang mengangkat opini dan pandangan segala kebijakan kepada warga kepulauan lae-lae yang memberikan dampak segi ekonomi dari kebijakan strategis pemerintah provinsi pelaksanaan reklamasi di wilayah perairan pulau Lae-lae,” ujarnya di DPRD Sulsel, Selasa (3/10/2023).

Pada rapat dengar pendapat Komisi C tidak bisa mengambil keputusan, namun hal ini akan dilaporkan ke pimpinan sebagai keputusan lembaga agar bisa mencarikan solusi untuk warga yang ada pulau untuk kelangsungan hidupnya.

Januar Jaury berjanji akan mencari solusi dengan mendatangkan pihak Pemprov Sulsel dan PT Yasmin Bumi Asri.

“Kami akan coba mencari solusi yang baik, kami akan rapat lagi dengan pimpinan DPRD. Pada saatnya kami akan menghadirkan PT Yasmin untuk membahas ini,” kata anggota Fraksi Partai Demokrat ini.

Anggota Komisi C DPRD Sulsel, Fachruddin Rangga ketika rapat dengar pendapat (RDP) dengan sejumlah OPD Pemprov Sulsel dan perwakilan masyarakat Pulau Lae-lae juga menyampaikan bahwa meskipun komisi C tidak dalam kapasitas pengambilan keputusan, tapi hal ini harus dipertimbangkan untuk diberikan kepada masyarakat dan tidak diabaikan terkait apa yang menjadi aspirasi nelayan di pulau Lae-Lae.

Sebaiknya kita hentikan dulu (rencana reklamasi) karena ini masuk tahun politik. “Kita mau tenang – tenang, kita tidak mau ada riak – riak di tahun politik ini,” kata Fachruddin.

Pada kesempatan tersebut, Tokoh masyarakat pulau Lae Lae Umar Daeng Situju. Ia menyampaikan aspirasi terkait masalah reklamasi yang akan dilaksanakan oleh PT Yasmin yang menyatakan dari awal masyarakat pulau Lae lae menolak rencana pemerintah untuk melakukan reklamasi memperhatikan ekosistem di sekitar pulau karena jika tidak maka penghasilan nelayan akan punah.

Dengan adanya reklamasi di CPI maka nilai pendapatan masyarakat sangat menurun karena mereka semua nelayan yang mencari nafkah pada saat satu musim saja.

“Kalau reklamasi terjadi maka tidak lagi mendapatkan hasil dari limbang limbang untuk pariwisata pasir putih. Intinya kami datang di sini tidak ada reklamasi di seputar pulau Lae lae dan menegaskan bahwa kami menolak reklamasi,” tegasnya.

Senada Istri seorang pelaut Daeng Bau menyampaikan bahwa dirinya juga dengan tegas menolak karena ini berkaitan dengan urusan hidup masyarakat nelayan yang mata pencaharian di laut.

“Kami tegaskan menolak berapapun kompensasi yang akan diberikan kepada kami karena dari hasil nelayan membesarkan dan menyekolahkan anak kami sampai perguruan tinggi. Jadi kalau reklamasi masih tidak ada lagi harapan untuk kami,” ungkapnya

Menanggapi hal itu, Wakil ketua komisi C DPRD Sulsel Imam Fauzan Amir Uskara menyampaikan bahwa hal ini harus diberikan perhatian khusus karena menurutnya cepat atau lambat pasti akan terjadi pergusuran secara tidak langsung dengan adanya reklamasi di CPI apalagi menurutnya dirinya mendapatkan laporan jika ada oknum yang membeli rumah warga dengan harga mahal.

“Sudah bisa dipastikan dengan adanya reklamasi bahwa secara tidak langsung akan menggusur warga Lae-Lae . Entah itu 10 -15 tahun kedepan akan tergusur dengan sendirinya jika mereka tidak memiliki mata pencaharian karena dampak reklamasi yang dilakukan oleh pemerintah provinsi,” ujarnya.

Oleh karena itu dirinya berharap pada pemerintah provinsi untuk mencarikan jalan keluar terkait reklamasi yang akan di laksanakan sekitar CPI karena hal ini berhubungan dengan hidup orang untuk mencari nafkah yang bisa berdampak fatal bagi kelangsungan hidup masyarakat pulau Lae-Lae.

“Yang saya mau pertanyakan apakah ada opsi atau pilihan lain jika reklamasi tidak dilakukan di pulau Lae Lae karena mereka bergantung pada perekonomian yang berasal dari laut sebagai nelayan,” ucapnya.

spot_img

Headline

Populer