MAKASSAR – Menjelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018 mendatang, bukan tidak mungkin dalam pesta demokrasi ada saja rival politik merasa selalu di atas.
Hal tersebut diungkapkan Chief Executive Organization (CEO) GNH-17, H. M Roem, selama proses berjalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulsel, maka tidak ada yang saling merasa selalu di atas.
“Sebenarnya tidak boleh buang-buang waktu dan tidak boleh ada yang merasa di atas angin. Karena politik ini dalam satu hari bisa berubah tidak boleh dianggap remeh perkembangan yang ada,” tegasnya, saat ditemui usai rakornis GNH17 di Hotel Kanari, Jalan Penghibur Kota Makassar, Jum’at (8/9).
“Semua harus bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing, sebab yang direbut adalah suara mau suara orang kaya, orang miskin, suara orang tua, pokoknya semua suara harus di galang,” tambahnya.
Selain itu Roem, juga menjelaskan masalah pemahaman di aspek hukum karena dalam Pilkada, kita tahu bahwa ada hal yang sudah harus dilaporkan, kalau ada pelanggaran itu diabaikan. Walaupun ada bukti-bukti secara hukum itu siap dan lengkap.
Kedua kita juga akan memberikan bagaimana memanfaatkan media terutama di electronic, media cetak, media onlin dan media sosial.
“Tetapi jangan di manfaatkan media itu untuk saling menjelek-jelekkan. Mungkin bercanda tapi berdampak tidak baik. Ini kan kita mau mencari pemimpin bukan mau berperang, jadi tidak usah saling menjelek-jelekkan cukuplah di Rohingya sana di Timur Tengah, jangan kita di sini,” tuturnya.
Kemudian kita juga memberikan pemahaman bagaimana memanfaatkan media yang ada ini sehingga itu semua berguna di dalam rangka penggalangan dukungan bukan justru sebaliknya.
Sekarang waktunya untuk bekerja tidak boleh lagi menunda karena waktu sudah semakin mepet untuk Pilgub maupun Pilkada 12 Kabupaten/kota.
“Kan ini sisa berapa bulan lagi akan melakukan pemungutan suara, itu sudah tidak lama lagi, ” tutupnya.
