25 C
Makassar
Jumat, Desember 1, 2023
BerandaMetropolisMenteri Edhy Prabowo Dialog Dengan Nelayan Di Pelabuhan Untia

Menteri Edhy Prabowo Dialog Dengan Nelayan Di Pelabuhan Untia

- Advertisement -
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Usai menghadiri peresmian Hatchery PT.Esa Putili Prakarsa Utama (Benur Kita) Di Kabupaten Barru. Menteri Kelautan dan Perikanan Ri Edhy Prabowo bersama rombongan kembali melakukan kunjungan kerjanya di Pelabuhan Perikanan Untia. Minggu, (01/12/2019) siang.

Dalam kunjungannya di Pelabuhan Untia, Edhy Prabowo menyempatkan berdialog bersama nelayan dan stakeholder kelautan dan perikanan.

Pada kesempatan itu, Mantan Ketua Komisi IV ini banyak mendengar keluhan dari para nelayan terkait kebijakan program dari kementerian yang dipimpinnya usai dilantik oleh Presiden H.Joko Widodo.

“Kurang lebih sebulan ini, saya berkeliling ke beberapa pelabuhan perikanan maupun sentra-sentra nelayan. Tentu tujuannya untuk mendengar masukan dan keluhan dari nelayan, pembudidaya, maupun stakeholders sebagai bahan referensi kami dalam menyusun arah kebijakan sektor kelautan dan perikanan. Saya tidak ingin sebuah kebijakan tiba-tiba dibuat tanpa melihat dan mendengar langsung di lapangan, karena seyogyanya merekalah yang akan menjalankannya,” kata legislator partai gerindra dihadapan ratusan nelayan yang hadir.

Lanjut, Edhy Prabowo, meminta para pelaku usaha yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan senantiasa hadir dan mengsinergikan komunikasi sesuai arahan dari bapak presiden.

“Dalam forum dialog bersama para pelaku usaha, nelayan, wanita nelayan, dan pembudidaya ikan di Pelabuhan Perikanan Untia, saya sampaikan pula bahwa KKP akan senantiasa hadir dan berdiri di depan untuk memastikan terciptanya iklim investasi yang kondusif. Membangun sektor perikanan yang besar, tentunya memerlukan strategi dan kerjasama yang baik antara pemerintah, nelayan, dan stakeholder lainnya,”pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri kelautan ini Edhy Prabowo melakukan kunjungan pertamanya di Lingkungan Jalange Kelurahan Mallawa Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru yang disambut secara adat bersama Pemerintah Kabupaten Barru dan masyarakat setempat, Minggu, (1/12/19) pagi.

BACA JUGA :  Hari kedua layanan Kupastas di Untia masih dipadati Warga

Dalam sambutannya Edhy Prabowo mengungkapkan banyak hal yang perlu kita dorong untuk meningkatkan ekonomi seperti budidaya ikan, udang, dan rumput laut, sektor ini sangat potensi untuk peningkatan ekonomi.

“Kita pahami bahwa Indonesia belum luar biasa menghasilkan udang, nilai ekspornya ke China baru mencapai urutan kelima, kita masih kalah dengan india yang penduduknya lebih banyak, saya berharap kedepan agar udang bisa menjadi nilai ekspor nomor satu Indonesia,” ungkapnya dihadapan para hadirin yang hadir.

Lanjut, Fraksi Partai Gerindra ini seraya menambahkan bahwa pihaknya selalu membuka ruang bagi kepala daerah untuk menyampaikan, jika daerahnya memiliki potensi untuk dikembangkan.

“Jika pak bupati atau wali kota tidak sempat, silahkan kirim kadisnya temui kami selalu sedia untuk menerima dan membahas persoalan apa yang terjadi, dan kita selesaikan bersama,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi-Selatan A.Sudirman Sulaiman telah menyiapkan anggaran sekira Rp20 milyar untuk program Kementerian Perikanan.

“Kami di Provinsi telah menyiapkan program terkait KKP termasuk 20M anggaran 2020 untuk standarisasi PPI Pelelangan Ikan Pontap di Kota Palopo,” ujarnya.

Lanjut, kata adik dari mantan Menteri Pertanian A.Amran Sulaiman ini mengharapkan kepada kementerian kelautan dan perikanan agar lebih memperhatikan sektor perikanan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat yang bergerak pada di bidang kelautan dan perikanan.

“Kami juga mendorong kepada Bapak Menteri agar perhatian pada sektor ini. Terutama membantu para petambak ikan, nelayan, rumput laut dalam program bantuan pengadaan alat tangkap, kapal nelayan, dermaga nelayan, menjamin ketersediaan pupuk, stabilitas harga, dan lain-lain. Ini agar semangat nelayan masyarakat kecil kembali bergairah dalam berusaha. Dan Alhamdulillah respon Pak Menteri sangat baik dan siap menunggu Kepala Dinas Kabupaten/Kota maupun Provinsi untuk aktif berkoordinasi,” terangnya.

BACA JUGA :  Hari kedua layanan Kupastas di Untia masih dipadati Warga

Sementara, Bupati Barru Suardi Saleh menjelaskan bahwa produktivitas tambak udang di Kabupaten Barru ini cukup diperhitungkan. Dalam satu hektar, bisa mencapai 29 ton.

Hal ini diungkapkan oleh Bupati Barru Suardi Saleh usai menghadiri peresmian Hatchery PT Esaputlii Prakarsa Utama (Benur Kita).

“Kita bisa menghasilkan 29 ton per hektare. Ini patut kita syukuri dan juga menjadi kebanggaan bagi kita khususnya masyarakat barru,” ungkapnya kepada sulselekspres.com. Minggu, (01/12) siang.

Suardi Saleh menjelaskan bahwa Kabupaten Barru memiliki 2.583 hektare lahan tambak.

“Dari angka tersebut, masih banyak tambak yang beroperasi menggunakan cara konvensional. Padahal, jika semua lahan tersebut dikembangkan maka kualitasnya bisa menjadi supra intensif, akan meningkatkan jumlah memproduksi per hektarnya,” jelasnya.

“Tadi juga sudah saya sampaikan ke pak menteri, agar tambak tradisional ini bisa direvitalisasi perkawasan. Kalau belum bisa menjadi supra intensif, minimal menjadi semi intensif,” harapnya.

Selain itu, Suardi Saleh juga meminta adanya bantuan berupa bioflok atau tempat budidaya ikan lele. Dikarenakan banyak pesantren di Barru yang melakukan budidaya ikan lele namun terkendala lokasi.

“Ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi di pesantren, juga sangat bagus untuk pendidikan bagi anak-anak pesantren nantinya,” pintanya.

spot_img

Headline

Populer