30 C
Makassar
Friday, March 29, 2024
HomeDaerahMPC Pemuda Pancasila Parepare Pertanyakan Adanya Pembatasan BBM Bersubsidi di Hari Tertentu

MPC Pemuda Pancasila Parepare Pertanyakan Adanya Pembatasan BBM Bersubsidi di Hari Tertentu

PenulisLuki Amima
- Advertisement -
- Advertisement -

PAREPARE, SULSELEKSPRESCOM – Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota parepare, Fadly Agoes Mante, angkat bicara terkait adanya dugaan unsur kesengajaan dari pihak Pertamina Parepare yang menghilangkan BBM bersubsidi jenis premium.

BBM subsidi tersebut dilakukan pada hari-hari tertentu, seperti Jumat dan Minggu, serta berlangsung dalam beberapa pekan terakhir ini.

Fadly mengatakan, hilangnya BBM jenis premium di seluruh SPBU yang ada di wiliyah Parepare dan daerah sekitarnya pada hari-hari tertentu, merupakan salah satu fenomena.

“Kondisi tersebut tidak mungkin terjadi secara kebetulan saja, dan mustahil premium hilang secara serentak di seluruh SPBU di Parepare, serta beberapa daerah lainnya jika bukan kebijakan dari pengendali distribusinya, dalam hal ini pihak Pertamina,” katanya, Jumat (12/03/2021).

Mantan Legislator tersebut menjelaskan, seharusnya apapun kebijakan distribusi BBM oleh pihak Pertamina, harus di sosialisasikan ke masyarakat luas, dan di koordinasikan kepada Pemerintah Daerah setempat.

“Pertamina sebagai BUMN bertanggung jawab untuk melayani masyarakat, termasuk dalam hal penyediaan BBM bersubsidi. Apapun kebijakan Pertamina dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, harus transparan dan berdasarkan payung hukum yang jelas,” tegasnya.

Oleh karena itu, Fadly akan mempertanyakan langsung, kenapa kondisi tersebut hanya terjadi di enam daerah saja, yaitu Parepare, Pinrang, Sidrap, Enrekang, Wajo dan Soppeng. Sementara, katanya, di daerah lain seperti Makassar, Palopo dan Palu, normal-normal saja.

“Dalam waktu dekat Pemuda Pancasila, akan melakukan hearing dengan pihak Pertamina Parepare untuk meminta penjelasan terkait persoalan distribusi BBM bersubsidi ini,” terangnya.

Terpisah, Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengemukakan, kebijakan yang dikeluarkan berdasarkan instruksi pemerintah melalui Peraturan KLHK Nomor P.20 Tahun 2017.

“Itu sudah lama di laksanakan di kota lain dan Pertamina lakukan secara bertahap, tetapi itu semua persetujuan Pemerintah Daerah masing-masing. Di Jawa, Madura dan Bali itu sudah lama di jalankan, cuma ada satu atau dua SPBU tersedia BBM jenis premium. Kita pun akan bertahap menjalankan kebijakan BBM Perimum ini, sambil melihat animo masyarakat,” paparnya.

Taufiq menambahkan, secara presentasi di wiliyah Sidrap, Enrekang, Parepare, Wajo, rata-rata ditotalkan penggunaan pertalitenya lebih tinggi, dan beberapa pengecerpun sudah menggunakan pertalite.

“Artinya kebutuhan masyarakat sudah menggunakan pertalite, dari dasar itulah kami memberikan kebijakan. Ini juga masih dalam fase uji coba dan kita akan evaluasi secara berkala kebijakan ini. Akan tetapi, yang perlu di garis bawahi secara nasional kebijakan itu di laksanakan pada tahun 2017. Pelaksaannya di Indonesia akan di lakukan secara bertahap, kita akan coba dorong masyarakat beralih ke BBM yang berkualitas,” tandasnya.

spot_img

Headline

Populer