MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Suasana duka mendalam terasa di rumah almarhum Syarifuddin Daeng Punna (Sadap) pada Jumat (8/11/2024) malam.
Sejumlah tokoh penting silih berganti berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa
Termasuk Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), bersama Ilham Arief Sirajuddin (IAS), mantan Wali Kota Makassar, datang memberikan penghormatan terakhir.
Appi dan IAS tiba di rumah duka di Komplek Pesona Prima Griya Ruby, Jl Tamangapa Raya, Kecamatan Manggala, Makassar, sekitar pukul 18.39 WITA.
Sebelum memasuki rumah duka, mereka terlebih dahulu menyapa para pelayat yang telah memadati halaman.
Begitu memasuki rumah, keduanya langsung menuju jenazah Daeng Sadap yang terbaring di ruang tamu dengan kain hitam berhiaskan tulisan Al-Qur’an.
Dengan penuh hormat dan doa, Appi dan IAS melantunkan doa bagi kepergian almarhum.
Keduanya tampak mengenang sosoknya yang selama ini dikenal sebagai pribadi hangat dan gigih.
Di samping jenazah, Nia, sang istri almarhum tak kuasa menahan tangis menyaksikan kepergian suami tercinta.
Melihat kesedihan yang mendalam ini, IAS berusaha menguatkan keluarga dan sahabat yang ditinggalkan.
Suasana semakin haru ketika seorang anggota keluarga lain juga tak dapat menahan tangis.
Sambil memberikan dukungan moril, Appi dan IAS mengingatkan keluarga agar selalu mengenang Daeng Sadap sebagai sosok yang penuh semangat.
Setelah sekitar 30 menit berada di rumah duka, Appi dan IAS berpamitan.
Sebelum meninggalkan rumah duka, mereka kembali menyampaikan belasungkawa yang tulus agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
“Yang tabah ki semua, Almarhum adalah sosok yang sangat baik,” ujar IAS sembari menyalami satu per satu keluarga maupun pelayat yang hadir.
Sejak berita duka menyebar, keluarga besar dan kerabat Dg Sadap terus berdatangan.
Satu tenda besar telah didirikan di depan rumah untuk menampung keluarga maupun sahabat terdekat.
Para pelayat terdiri dari tetangga, keluarga, teman sejawat, hingga tokoh masyarakat yang datang memberikan doa dan ungkapan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
Jenazah Dg Sadap tampak disemayamkan di ruang tamu.
Pantauan, jenazah almarhum terbaring tenang di atas kasur.
Daeng Sadap meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit stroke yang dideritanya sejak beberapa bulan terakhir.
Pengakuan salah satu kerabatnya, Vika, kondisi kesehatan almarhum sempat menurun dalam beberapa bulan terakhir.
Hingga pada akhirnya harus menjalani perawatan intensif.
“Selasa lalu beliau sempat dirawat di RS Siloam, tapi kondisinya terus menurun,” ungkap Vika.
Pada Kamis (7/11/2024) kemarin, Daeng Sadap kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin karena mengalami sesak napas.
Kondisi jantungnya yang kambuh memperburuk situasi, hingga akhirnya, Jumat (8/11/2024) pukul 13.50 Wita, Daeng Sadap menghembuskan nafas terakhir.
Kepergian Daeng Sadap meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, terutama istri dan empat anak.
Keluarga almarhum terlihat berusaha tegar di tengah kesedihan.
Dalam suasana duka tersebut, beberapa kerabat tampak memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.
Sementara air mata sang istri, Nia, tampak tak terbendung lantaran kehilangan sosok yang penuh kehangatan dan kebaikan ini.
Vika kemudian menceritakan momen mengharukan sebelum Daeng Sadap meninggal dunia.
Di mana ketika almarhum masih berusaha untuk melaksanakan Salat Jumat meskipun dalam keadaan lemah.
“Beliau masih menunaikan salat, meskipun dalam keadaan terbaring,” kenang Vika.
Olehnya, kepergiannya membuat Vika dan keluarga besar merasa kehilangan sosok almarhum.
Sebab, kisah hidup Daeng Sadap dianggap penuh kesederhanaan dan kebaikan hati tanpa membeda-bedakan.
Adapun jenazah almarhum rencananya akan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Korrasa Nipa-Nipa, Kelurahan Manggala, Kota Makassar, pada Sabtu (9/11/2024) siang