25 C
Makassar
Thursday, March 28, 2024
HomeHiburanNaskah Karya Eugene O'Neill, Pertama Kali Dipentaskan Di Indonesia 

Naskah Karya Eugene O’Neill, Pertama Kali Dipentaskan Di Indonesia 

- Advertisement -
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Yayasan Colliq Pujie mementaskan naskah Realis Karya dramatis asal Amerika Eugene Gladstone O’Neill, di Gedung Kesenian Sulsel, Makassar, Sabtu (9/11/2019).

Naskah fenomenal berjudul “Long Day’s Journry Into Night” (Hari Yang Panjang, Perjalanan Menuju Malam) ini pertama kalinya dipentaskan di Indonesia.

BACA: Iqbal Suhaeb Apresiasi Film Ati Raja Produksi Sineas Makassar

“Naskah ini pertama kali di pentaskan di Indonesia,” katanya Nilam Kinanthi Hope, Direktur Yayasan Colliq Pujie.

Nilam menjelaskan, naskah drama ini bercerita tentang kisah nyata dari kehidupan penulisnya – Eugene O’Neill.

BACA: Aktivis Lingkungan Hidup Hadiri Festival Film di Amerika

“Dia seorang penulis naskah drama terbaik di Amerika. Dia menuliskan naskah ini dan menyampaikan untuk tidak di publis setelah 25 tahun, setelah dia meninggal,” ungkap Nilam

Nilam yang juga berperan sebagai sutradara pementasan teater Long Day’Journry Into Night”, sengaja memilih naskah ini karena kisahnya yang rill.

“Siapa yang tidak kenal Eugene O’Neill, naskah dramanya itu dia pernah dapat Nobel, dan yang menarik itu karena ini realis,” kata Nilam.

Naskah ini bercerita tentang ibu Eugene O’Neill – Mery yang mengalami kecanduan obat. Mery sudah pernah di rehabilitasi, setelah itu dia kembali menggunakan obat tersebut. Dari keluarga ini, ada yang tidak meyakini itu dan ada yang meyakini itu, dari situlah konflik muncul.

“Karena ibunya adalah seorang pecandu. Di tahun itu, movin jadi pengobatan, tapi karena dikonsumsi berlebihan akhirnya kecanduan ibu,” ujar Nilam menggambarkan cerita dari pementasan Teater ini.

Proses penggarapan pementasan ini menghabiskan waktu kurang lebih 2 bulan lamanya. Dengan melibatkan sekitar 20 an tim yang memiliki kesibukan pekerjaan masing-masing, Nilam harus mampu membangun kerjasama antar tim yang ia libatkan.

“Karena ini realis jadi solusi nya benar benar setiap aktor itu harus ketemu. Karena tidak banyak aksi di dalamnya. Kesulitannya dari proses latihan, karena semua yang terlibat punya aktivitas lainnya, semuanya bekerja. Untuk mencocokkan waktunya itu yang agak kewalahan,” ujarnya

Pementasan perdana teater “Long Day’Journry Into Night” ini, dilakukan sebanyak dua kali. Pertama, pukul 13.00 wita wita dan lanjut pementasan kedua, pukul 20.00 wita.

Dengan durasi sekitar 2 jam lebih, 5 aktor yang memerankan lakon sukses membuat pengunjung Gedung Kesenian Sulsel menikmati cerita keluarga O’Neill.

spot_img

Headline

Populer