MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah, menargetkan provinsi ini menjadi lumbung daging. Menurutnya tantangan yang ada ke depan, itu bagaimana dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk pangan masyarakat, terutama pada hari raya dan tidak impor.
Hal itu disampaikan Nurdin saat membuka seminar International Conference of Animal Science and Technology (Konferensi Internasional Ilmu dan Teknologi Hewan) ICAST 2018, Selasa (6/11/2018).
“Kita ingin menjadikan Sulsel sebagai lumbung pangan daging” kata Nurdin.
Nurdin mengatakan, tema yang diusung oleh pelaksana, Unhas sangat relevan dengan kondisi Provinsi Sulsel. Untuk itu, Ia berharap posisi Unhas harus didukung dalam penelitian dan pengembangan.
“Saya ingin melihat Unhas, menjadi berita besar ketahanan daging kita. Mudah-mudahan Unhas tiga tahun ke depan dapat bicara bahwa Sulsel ini adalah lumbung daging nasional,” sebutnya.
Selain itu, eksportir utama di Indonesia seperti udang windu dan jagung diharap dari Sulsel. Menurutnya yang harus dilakukan adalah bagaimana melakukan penelitian dan inovasi.
“Kita mencoba kembali ke kampus, kita siapkan anggaran. Dulu kita minder, sekarang kita harus bangga sebagai negara agraris. Kenapa, sekarang bukan lagi perang yang menjadi ancaman, tetapi krisis pangan dunia,” ungkapnya.
Sementara Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengatakan institusinya telah menjadi universitas kelas dunia dan memiliki peringkat urama di dunia.
“Saat ini kami telah memasuki era World Class Universitas,yang memiliki standar internasional dalam keunggulan,” imbuhnya.
Disamping itu, lanjut Dwia, keunggulan dalam bidang akademik, kebebasan dan antusiasme intelektual, Unhas juga memiliki keunggulan manajemen dan tata kelola, fasilitas yang memadai untuk pekerjaan akademis.
Selain fasilitas perpustakaan. Juga, keunggulan dalam kerja sama internasional, baik dalam bidang akademik program dan penelitian.
“Kami merekomendasikan agar semua fakultas di Universitas Hasanuddin untuk menyelenggarakan seminar internasional dengan mengundang pembicara utama dari beberapa negara dan mengundang pembicara dari universitas terkenal di Indonesia,” harapnya.
Konferensi ini telah disetujui oleh IOP yang merupakan penyelenggara seminar dengan melanjutkan di indeks oleh Scopus.
“Saya yakin bahwa Konferensi Internasional Ilmu dan Teknologi Hewan akan menjadi peluang besar bagi semua peserta untuk berbagi dan berdiskusi, keahlian dan pengalaman Anda, untuk berkontribusi dalam pengetahuan dan teknologi sains hewan,” harapnya.
Seminar yang dilaksanakan Universitas Hasanuddin tersebut, akan berlangsung hingga 7 November mendatang. Bertindak sebagai speaker, Adham M Abdou (Mesir), Kanika Umpuch (Thailand), AR Alimon (Malaysia), serta Peregrino Duran dan Danilda Duran (Filipina).