MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Panggung debat Pilgub Sulsel menjadi momentum Nurdin Abdullah menceritakan sulitnya membangun Kabupaten Bantaeng.
Dia berkisah, sejak awal memimpin Kabupaten berjuluk Butta Toa (tanah bersejarah) itu. Terlebih karena tidak adanya dukungan dan dorongan dari pemerintah provinsi yang dipimpin Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan Wakilnya Agus Arifin Nu’mang.
Bahkan, pemerintah provinsi bukannya memberikan dorongan tapi malah disebut cenderung menghambat upaya akselerasi pembangunan cepat yang telah diupayakannya.
“(Pemerintah) Sulsel tidak mau lihat Bantaeng sebagai potensi. Harus sinergi, Amdal saja lama baru keluar,” kata Nurdin Abdullah (28/3/2018) malam.
Nurdin menganggap kalau selama ini kerjakerasnya membangun Bantaeng hingga saat ini kurang mendapat perhatian. “Olehnya, kedepan sinergi kabupaten, provinsi dan pusat harus nyambung,” tambahnya.
Pernyataan kejujuran dari Nurdin Abdullah ini bermula saat Wakil Gubernur Sulsel nonaktif sekaligus Calon Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang mengkritik dirinya. Agus menyoal investasi di Bantaeng yang disebut banyak tidak berhasil. Agus menganggap kalau masalah di Bantaeng bisa saja membuat investor ragu berinvestasi di Sulsel.
“Pak Nurdin, hasil evaluasi penanaman modal, kelihatan investasi di Bantaeng banyak tidak berhasil. Kenapa ada masalah tidak diatasi?, ini agar para investor tetap masuk di Sulsel,” ujar Agus.
Agus sendiri menganggap kalau Bantaeng dan Pemrov Sulsel selama ini kurang koordinasi, bukan tidak mendukung. “Bukan tidak sinergi tapi kurang koordinasi,” pungkas Agus.
Penulis: Abdul Latif