24 C
Makassar
Friday, March 29, 2024
HomeEkbisOrang Terkaya se-Indonesia Rugi Ratusan Triliun Akibat Corona

Orang Terkaya se-Indonesia Rugi Ratusan Triliun Akibat Corona

- Advertisement -
- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Orang terkaya se-Indonesia sekaligus pemilik Djarum, Hartono dikabarkan rugi ratusan triliun akibat pandemi covid-19 atau virus corona.

Seperti diketahui, virus corona tak hanya mempengaruhi kesehatan, tapi juga di sektor pertumbuhan ekonomi global hingga merontokkan harga saham maupun komoditas. Otomatis, pendapatan dan bisnis para taipan pun terpuruk, sehingga mempengaruhi nilai kekayaan.

Hartono kehilangan nilai asetnya hingga 12,65 miliar dollar AS pada tahun ini. Dengan kurs rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia Rp 15.553 pada Jumat (24/4/2020), aset yang hilang itu mencapai Rp 196,75 triliun.

Data yang dilansir bloomberg.com, hingga 25 April 2020 ini beberapa nama taipan Indonesia yang masuk daftar 500 orang kaya dunia telah mengalami penyusutan harta hingga dobel digit. Budi Hartono dan Michael Hartono, dua bersaudara yang merupakan keluarga terkaya di Indonesia juga harus mengalami penurunan tersebut.

Budi, orang kaya nomor satu di Indonesia dan urutan 126 dunia tercatat memiliki kekayaan 10,7 miliar dollar AS. Jumlah tersebut telah berkurang 6,44 miliar dollar AS dibandingkan awal tahun alias year to date

Sementara Michael yang berada di posis 141 terkaya di dunia mencatatkan harta senilai 9,87 miliar dollar AS atau berkurang 6,21 miliar dollar AS ytd.

Pemilik Grup Djarum tersebut mengawali bisnisnya lewat perusaahaan rokok, namun kini Djarum memperluas lini bisnisnya ke sektor properti, perbankan, elektronik, pulp dan kertas, perkebunan, telekonomunikasi hingga yang teranyar merambah industri digital melalui perusahaan modal ventura GDP Venture.

Grup Djarum juga memiliki bisnis properti dan perhotelan. Meskipun lini bisnis utama tak melantai di bursa, setidaknya terdapat dua perusahaan Grup Djarum yang menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Nah, sebagian besar aset yang hilang dari keluarga Hartono tersebut antara lain di BCA. Akhir tahun 2019, harga saham BBCA bertengger di level Rp 33.425 dan memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 816 triliun.

Pada perdagangan Jumat (24/4/2020), harga saham BBCA di level 24.600 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 606,51 triliun.

spot_img

Headline

Populer