PAN Sulsel : Nurdin Abdullah Dapat Kereta Kosong, IYL Ambil Penumpang

Illustrasi Sulselekspres.com

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Rivalitas dua bakal calon gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (NA) dan Ichsan Yasin Limpo (IYL) di Partai Amanat Nasional (PAN) nampak tidak akan berakhir begitu saja.

Selain terlibat dalam perebutan rekomendasi belakangan ini, keduanya juga berebut pengaruh dikalangan kader. Rekomendasi resmi boleh saja jatuh ditangan Nurdin, namun dia terancam hanya mendapatkan kereta kosong lantaran kader militan partai ini akan bergerak membantu pemenangan IYL.

Kekuhan sikap politik PAN Sulsel ini untuk tetap dibarisan IYL, meskipun rekomendasi menjadi milik Nurdin Abdullah disuarakan Wakil Ketua PAN Sulsel, Usman Lonta. Dia mengatakan, tidak mudah mengkhianati komitmen awal yang telah dibangun selama ini dengan IYL. Sehingga walaupun pada akhirnya DPP menyerahkan SK rekomendasi ke NA maka kader PAN tetap ke IYL.

BACA: Resmi, PAN Terbitkan Rekomendasi Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman

“Mesin boleh saja ke NA tapi penumpangnya ke IYL. Sampai sekarang rekomendasi yang kami pegang adalah ke Ichsan,” kata Usman Lonta, (4/10).

Sinyalemen Nurdin Abdullah hanya akan mengendarai kereta kosong juga diperkuat oleh pernyataan legislator provinsi PAN Sulsel, Irfan AB.

“Minta maaf saya sampaikan di tempat ini, kami dengan Pak Nurdin (NA), tidak punya hubungan baik secara emosional dan kultural. Pak Nurdin juga tidak ada hubungan seperti itu,” ungkap Irfan AB.

BACA: 15 Oktober, Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman Deklarasi

Ia sangat khawatir, saat NA terpilih, mengabaikan PAN kembali, andai di Pilgub diusung partainya. “Takutnya nanti saat terpilih sebagai gubernur Sulsel, beliau juga mengatakan, buat apa membesarkan PAN Sulsel. Kita tidak punya hubungan selama ini,” ujarnya.

Irfan membandingkan PAN di Bantaeng sebelum dan saat Nurdin Abdullah memimpin. Perolehan suara PAN justru terus merosot. Jika sebelum NA terpilih, PAN masuk di dua besar perolehan suara, maka sekarang PAN justru terseok.

Diketahui, PAN Sulsel awalnya menerbitkan rekomendasi untuk IYL yang berpasangan dengan Andi Mudzakkar. Belakangan DPP memberikan pernyataan kalau dukungan tersebut ditarik dan mengalihkan ke Nurdin Abdullah.