SULSELEKSPRES.COM – Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Doni Monardo yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19, menyebutkan pemerintah melakukan pengetatan pemeriksaan kondisi Kesehatan bagi warga pasa-lebaran Idulfitri.
Hal tersebut diungkapkan melalui Talkshow Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Penjegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca-libur Lebaran yang digelar secara virtual.
“Ketersediaan alat Rapid Test antigen, stok di BPKP 50 ribu, Diknes Provinsi Lampung 12 ribu sudah dalam pelayaran 200 ribu ke Bakauhuni,” jelas Doni.
Menurutnya, data ASDP dan GM Pelabuhan sekitar 440.000 orang yang melakukan perjalanan dari Merak ke Bakauhuni, diprediksi antar ini akan kembali, sehingga semua kesiapsiagaan antisipatif sudah dilakukan.
“Kami melakukan upaya meningkatkan SDM yang ada termasuk petugas Swab, mengoptimalkan seluruh kapal, logistik yang ada di semua pos pemeriksaan, harapkan bisa optimal termasuk pembagian waktu petugas 3 shift,” jelas Doni.
Selain itu, pihaknya juga memastikan tempat isolasi, sehingga bagi warga yang reaktif akan dibawa ke ruang isolasi.
“Pemerintah telah menyiapkan Wisma dan Rusun di Lampung, jika masih kurang akan disiapkan losmen dan hotel, manakala pelaku perjalanan yang mengalami gejala atau kelompok rentan harus dirawat di RS yang telah disiapkan di provinsi Lampung,” jelas Doni.
Berdasarkan data yang ada, Pulau Sumatra mengalami tren kenaikan sebulan terakhir ini, sementara Pulau Jawa melandai, sehingga upaya pemerintah untuk melakukan pengetatan diharapkan bisa berhasil.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya, juga menyebutkan pemerintah melakukan kolaborasi untuk hasil yang maksimal mencegah penularan Covid-19. Pihaknya terus memantau dari hari ke hari apa yang terjadi di udara, laut, kereta api, dan juga darat.
“Mitigasi dan antisipasi yang kita lakukan ditemukan kecenderungan masyarakat itu, kalau dibiarkan 33% mereka akan mudik, kalau dilarang turun jadi 11%, dan akan turun lagi hingga 7% jika ada pengetatan. Jadi akan lakukan aksi-aksi pencegahan. Cukup efektif, di sektor udara, laut, kereta api turun hingga 10%. Tapi kumulasi 55% dari hari pra sampai peniadaan. Kami konsisten akan lakukan survey ke terminal ASDP, Ngurah Rai, secara efektif melakukan testing antigen di beberapa tempat,” jelas Budi.
Hal ini kata dia, juga membawa angin segar, prestasi yang harus hati-hati untuk random test dan mandatori test terutama di Tol Pulau Jawa.
“Kalau tidak ada manajemen upaya tertentu, maka akan timbul Covid baru. Testing di tempat tertentu yang sensitif, mandatori di Jawa-Sumatra dan Bali-Jawa, Subsidi antigen dari Menkes. Kota-kota dan rest area, penyekatan (melakukan testing), secara intensif melakukan upaya itu,” tandasnya.
Prof Wiku Adisasmito, selaku juru bicara Satgas Covid-19 mengatakan, pihaknya hal tersebut dilakukan sesuai target dalam menangani pandemi Covid-19, di Indonesia maupun di dunia, yaitu mengurangi laju penularan, sehingga tidak membebani sistem kesehatan dan yang terpenting untuk melindungi kelompok rentan dari dari fatalitias risiko akibat Covid-19.