MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Makassar Firdaus Muhammad menilai, sikap Ketua DPD Partai Hanura Sulsel Andi Ilhamsyah Mattalata mendorong dirinya sebagai Calon Gubernur Sulsel 2018 nanti merupakan keputusan keliru.
Sebab secara mekanisme internal partai, seperti halnya partai lain melakukan pendaftaran dan menjadwalkan akan melakukan fit and propertest baik kader maupun bukan kader.
“Nah ini kan merusak citra partai apa lagi mau pemilu 2019 ini. Nah seharusnya Hanura melakukan hal yang seperti itu, sebagai partai yang baru atau moderen,” kata Firdaus Muhammad, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (31/10/2017).
Dosen UIN Alauddin Makassar menjelaskan, kalau mau pertimbangan lebih baik maka Hanura harus membuka pendaftaran ulang dengan melakukan fit and propertest kemudian di bawa ke DPP untuk ditentukan siapa yang akan diusung.
“Jangan komudian Hanura tiba-tiba mau ke pak Ichsan, mau bangun poros baru atau yang lain,” katanya.
Seharusnya partai politik itu menjalankan proses untuk bisa melihat hasil secara baik, ketimbang langsung mengusung kader begitu saja.
“Seharusnya ada rekrutmen. Kalau mengusung kader apa nilai plesnya dibandingkan dengan yang lain. Supaya ada nilai jual bagi kader, jadi bukan hanya keinginan atau persetujuan dari beberapa kalangan saja. Ternyata kader yang diusung itu tidak siap untuk bertarung dengan kandidat yang lain,” jelasnya.
Meskipun begitu, namun paling tidak Hanura masih memiliki waktu hingga Desember 2017 ini untuk melakukan tahapan, supaya bisa menentukan siapa yang akan diusung pada Pilgub Sulsel mendatang ini.