24 C
Makassar
Sunday, June 15, 2025
HomeNasionalPenurunan Kasus Aktif Harus Diperkuat Dengan Kesembuhan yang Tinggi

Penurunan Kasus Aktif Harus Diperkuat Dengan Kesembuhan yang Tinggi

- Advertisement -

JAKARTA, SULSELELSPRES.COM – Jumlah kasus aktif COVID-19 menjadi perhatian serius karena jumlahnya meningkat drastis akibat lonjakan kasus yang terjadi sejak akhir Juni 2021. Kasus aktif juga meliputi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang harus mendapatkan perawatan medis secara intensif di rumah sakit. Dan harus diupayakan pasien kasus aktif tidak berujung pada kematian.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menilai penting untuk melihat perkembangan penanganan COVID-19 dari sisi kasus aktif. Karena menunjukkan beban penanganan yang harus ditangani dengan baik. Seluruh pasien kasus aktif harus diupayakan sembuh agar terhindar dari kematian semaksimal mungkin.

“Kabar baiknya di tingkat nasional per 1 Agustus 2021, untuk pertama kalinya kasus aktif mingguan mengalami penurunan setelah lonjakan kasus pada akhir Juni lalu,” Wiku memberi Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Kamis (5/8/2021) yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, dilansir dari situs resmi Satgas.

Melihat perbandingan, per 25 Juni 2021 sejumlah 573.903 kasus, telah turun menjadi 535.135 kasus per 1 Agustus 2021. Dan per 5 Agustus 2001, jumlahnya menurun lagi hingga sebesar 518.310 kasus. Penurunan jumlah kasus aktif ini juga menunjukkan penambahan kesembuhan bertambah lebih banyak daripada kasus positif baru.

“Tentunya ini, tidak akan terwujud tanpa pengorbanan tenaga kesehatan yang setiap harinya melayani pasien dan memastikan pelayanan terbaik diberikan,” imbuh Wiku.

Penurunan kasus aktif secara nasional ini, merupakan kontribusi dari berbagai daerah. Apresiasi diberikan terutama pada 5 provinsi tertinggi mengalami penurunan tajam. Yaitu provinsi ibukota DKI Jakarta (turun 48.139), Banten (turun 12.560), Jawa Barat (turun 6.595), Jawa Tengah turun (5.526) dan Kalimantan Tengah (turun 2.485).

Untuk itu, adanya penurunan kasus aktif ini juga harus memperhatikan perkembangannya. Karena, penurunan kasus aktif harus disebabkan jumlah kesembuhan pasien yang tinggi. Bukan disebabkan pasien kasus aktif meninggalnya.

“Penurunan kasus aktif harus diupayakan tercapai karena kesembuhan yang tinggi,” tegas Wiku.

spot_img

Headline

spot_img
spot_img