SULSELEKSPRES.COM – Tubuh manusia terdiri dari 80% air. Sehingga, kebutuhan air bagi tubuh memang harus dijaga, agar tidak mengalami dehidrasi, atau akibat fatal lainnya karena kekurangan air.
Namun demikian, jika organ tubuh ginjal bisa terserang penyakit kronis, dan lagi- lagi harus memperhatikan asupan air, karena kebutuhannya sudah berbbeda dengan orang sehat atau tanpa penyakit ginjal.
Mereka harus menjaga asupan air di dalam tubuhnya. Karena kondisi ginjal pasien tidak berfungsi secara normal, bila menerima banyak air ginjal pun dipaksa bekerja lebih keras untuk mengatur kebutuhan air dalam tubuh. Air yang tidak dikeluarkan menjadi urine akan lantas menumpuk di dalam tubuh.
Pada kasus gagal ginjal, penumpukan air sering terjadi dan mengakibatkan edema (pembengkakan), perubahan pada pengendalian tekanan darah, dan berkurangnya kemampuan tubuh untuk menghasilkan sel darah merah. Oleh karena itu, banyak penderita gagal ginjal yang mengalami komplikasi seperti darah tinggi, diabates, penyakit jantung dan penyumbatan urine. Untuk itu dokter biasanya membatasi asupan air sesuai dengan kondisi tubuh pasien agar tidak memperburuk kondisi ginjal.
Untuk mengetahui seberapa banyak asupan air, pasien akan menjalani dialisis, yaitu untuk mengukur seberapa banyak kemampuan ginjal menyaring air dan mengeluarkannya menjadi urine. Selain itu, dokter akan mengukur berat badan Anda.
Dilansir dari Live Strong, asupan air setiap pasien ginjal berbeda berdasarkan kondisinya. Misalnya, jika fungsi ginjal sangat terbatas maka dokter akan merekomendasikan 1,2 liter per hari. Itu pun harus disesuaikan terlebih dahulu dengan buah atau sayur yang boleh dikonsumsi. Sebab asupan air tidak hanya berasal dari air minum, tetapi juga dari buah dan sayur yang mengandung banyak air.
Pasien perlu mendapatkan rekomendasi asupan air yang sesuai dengan kondisinya.
Air bisa ditempatkan ke dalam wadah yang ukurannya sesuai dengan rekomendasi dokter. Kemudian, air dituangkan dari wadah tersebut ke dalam gelas untuk setiap kali minum. Jadi, yang perlu diperhatikan adalah takaran jumlah air per hari. Dari ukuran wadah air tersebut, pasien bisa memperkirakan seberapa banyak air yang bisa diminum dalam satu waktu minum air.
Selain asupan air, pasien ginjal juga perlu membatasi penggunaanan garam. Sebab terlalu banyak garam bisa membuat pasien lebih cepat merasa haus dan juga kembung. Keluarnya urine yang lebih sedikit dari biasanya juga bisa disebabkan oleh tingginya kadar garam yang dikonsumsi.
Nah, bagi anda yang tidak memiliki ppenyakit Ginjal, sebaiknya melakukan check up utin dan konsultasikan ke dokter Anda, untuk mengetahui langkah- langkah menghindari penyakit tersebut.
Sumber: Hellosehat.com