MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM –
Ketua DPW Sulsel PSI Muhammad Fadli, menegaskan kepada seluruh simpatisan pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) agar tidak kecewa atas tertundannya bergerak bersama Prof-Andalan di 3038 desa se Sulsel.
Menurutnya, pembatalan kegiatan bergerak bersama Prof-Andalan sebelumnya direncanakan pada 14 Januari 2018 ini, namun ada hal lain membuat kegiatan se Sulsel itu harus di batalkan dulu.
Dimana PSI (Partai Solidaritas Indonesia) selama ini turut menyerukan kader, simpatisan beserta anggota keluarganya hingga ke seluruh pelosok Sulsel untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Pembatalan tersebut lebih baik daripada tetap memaksakan untuk dilanjutkan,” ungkap politisi PSI Sulsel ini, melalui rilisnya kepada Sulselekspres.com, Jum’at (12/1/2018) malam.
Sebab lanjutnya hal tersebut akan menjadi temuan pelanggaran yang bisa berdampak buruk untuk pasangan Prof-Andalan.
Sebagai pasangan yang taat hukum dan menjadi tokoh anti korupsi, sosok Prof Nurdin Abdullah telah menunjukkan itikad baik dan jiwa besar untuk tunduk pada peraturan yang berlaku sebagai teladan bagi seluruh simpatisan dan rakyat Sulsel.
Meskipun persiapan kegiatan tersebut telah menelan biaya yang tidak sedikit serta energi penyelenggara yang banyak terkuras.
“Apa yang ditunjukkan oleh pasangan Prof-Andalan adalah pesan nyata bahwa mereka adalah pasangan yang mengedepankan hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan kelak,” jelasnya.
Bahkan kader partai anak muda itu, mengucapkan terima kasih kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel yang telah memberikan langkah bijak atas pembatalan kegiatan tersebut.
“Bagaimanapun juga, kita berterima kasih kepada Bawaslu Sulsel yang memberi upaya preventif atas hal ini dan saya percaya seluruh simpatisan Prof-Andalan dapat menerima keputusan tersebut. Mungkin ada yang kecewa tetapi tentu segera paham bahwa masih banyak kegiatan lain yang akan melibatkan seluruh masyarakat dalam menunjukkan dukungan dan harapan pada pasangan tersebut,” pungkasnya.
Penulis: Abdul Latif
