MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Universitas Islam Makassar (UIM) sebagai salah satu kampus yang sangat konsen membantu pemerintah dalam memerangi Covid-19.
Hal ini ditandai dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik 700 mahasiswa, membagikan masker, pembuatan hand sanitizer, wisuda online, dan terakhir wisuda tatap muka dengan protokol kesehatan ketat dengan mensyaratkan surat rapid test.
Kali ini, di bawah komando langsung Rektor UIM, DR. Ir. Andi Majdah M Zain, M.Si, bekerja sama dengan PMI Sulsel melakukan penyemprotan massal di seluruh gedung Kampus UIM, Senin (4/1/2021).
Majdah mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk preventif yang dilakukan UIM dalam upaya memutuskan rantai penularan Covid-19 di Sulsel.
“Penyemprotan ini dilakukan, mengingat jumlah pasien terkonfimasi positif Covid-19 di Provinsi Sulsel, tercatat mengalami penambahan rata-rata 600 kasus baru setiap hari, dengan jumlah secara akumulasi sebanyak 32.187 kasus, dan Kota Makassar memberikan kontribusi terbanyak yakni 376 pasien baru. Ini sangat mengerikan,” ujarnya.
Menanggapi membludaknya jumlah peningkatan kasus tersebut, Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar, dr Wachyudi Muchsin, mengungkapkan hal tersebut merupakan akumulasi dari aktivitas dan mobilitas yang terjadi sepanjang akhir tahun ini.
“Akumulasi peningkatan (Covid-19), karena aktivitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini, seperti berlibur, Pilkada serentak Desember 2020 lalu, juga aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah,” jelasnya.
Meaki begitu, pria yang akrab disapa dokter Koboy tersebut mengatakan, salah satu faktor yang menjadi penyebab melonjaknya jumlah kasus penularan tersebut karena ada upaya yang dilakukan Pemkot Makassar dengan terus massif melakukan pelacakan dan tes Covid-19 di tengah masyarakat, guna memutus mata rantai penyebarannya.
“Testing swab (tes usap) massal berjalan dengan baik di Pemkot Makassar, sehingga bisa dilakukan tresing dan treatmen yang maksimal,” lanjutnya.
Lebih lanjut dokter Koboi mengatakan, secara kelembagaan IDI Makassar minta masyarakat tidak menganggap remeh pandemi Covid-19. Sebab, okupansi ruang isolasi di Makassar sudah di atas 85 persen dan ICU (unit perawatan intensif) di atas 80 persen.
Daerah-daerah lain juga, menurut dokter Koboi, kondisinya sama saja. Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif tertulat terus mengalami peningkatan.
Ia juga menjelaskan, tingginya penularan Covid-19 di Indonesia bisa dilihat dari positivity rate yang mencapai 29,5 persen. Data harian positivity rate Indonesia ini, sudah lima kali lipat melebihi standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO), yakni 5 persen.
“Untuk itu, perlu selalu senantiasa menerapkan 3 M, yakni konsisten pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Inilah kunci efektif menekan penyebaran Covid-19,” tutupnya.
Dalam kegiatan sterilisasi lingkungan kampus ini, selain didampingi dokter Koboi yang juga Kepala Bagian Humas dan Kerjasama UIM, Majdah juga didampingi oleh perwakilan PMI Sulsel DR Dr Muji Iswanti, serta jajaran Wakil Rektor UIM.