LONDON – Bagi Para pecinta film Harry Potter, tentunya masih ingat dengan rumah kelahiran Harry Potter dalam film tersebut. Rumah ini juga sekaligus rumah dimana sang penulis Harry Potter JK Rowling menulis novel dengan judul yang sama dengan ketujuh seri filmnya.
De Vere House di Lavenham, Suffolk, ditampilkan dalam film Harry Potter and the Deathly Hallows bagian pertama, sebagai rumah orang tua sang penyihir muda yang dibunuh oleh Lord Voldemort.
Dilansir dari Kompas.com, Rumah dari abad ke-14, tempat lahirnya Harry Potter dalam film Harry Potter, kembali dipasarkan seharga hampir 1 juta pounsterling atau Rp 17 miliar.
Ini adalah kali kedua dalam waktu lima tahun, rumah dengan enam kamar tidur itu masuk pasar untuk dijual.
Agen perumahan Carter Jonas mengatakan, rumah tersebut merupakan bangunan “bersejarah yang penting”.
Rumah itu menjadi bagian dari Desa Godric’s Hollow dalam film Harry Potter. Mereka menawarkan rumah itu seharga 995.000 pounsterling atau sekitar Rp 17 miliar.
Dalam film Harry Potter rumah itu terlihat bersebrangan dengan kuburan fiktif, ada pohon natal di jendela, dan berbagai lampu dan musik .
Rumah tersebut mengambil nama dari keluarga De Vere, yang di abad pertengahan dikenal sebagai keluarga terkaya kedua di wilayah itu setelah raja.
Rumah itu termasuk di antara 340 bangunan yang terdaftar di Lavenham, yang dianggap sebagai desa abad pertengahan yang paling terawat di Inggris.
Pada tahun 1651, saudara perempuan dan saudara laki-laki termuda Charles II dan James II dipenjara di tahanan rumah yang ada dalam bangunan tersebut.
Dan dalam periode tahun 1649 dan 1660, para pangeran dan putri muda ditempatkan di bawah pengawasan Mary de Vere, istri Lord Fairfax.
Rumah tersebut mempertahankan berbagai tampilan di zamannya, termasuk bingkai kayu besar, perapian, lukisan dinding dan tangga spiral yang terbuat dari bebatuan langka dengan pegangan bata berukir.
Carter Jonas mengatakan, “De Vere House tegak dengan bangga sebagai salah satu bangunan yang paling berharga di Lavenham sampai hari ini.
“Warga bisa membiarkan imajinasi mereka bergerak liar dan menghidupkan kembali adegan-adegan favorit Harry Potter dalam kehidupan nyata Godric’s Hollow.”
